Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Noni dan Puah-Manus dalam Tradisi Suku Dawan (Timor)

14 Januari 2020   23:32 Diperbarui: 22 Januari 2020   12:40 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirih-Pinang dalam Oko Mama | Dokumen Aryanto's NTT

Uang dan Sirih Pinang bukan hanya untuk mengundang tetapi sebagai simbol dalam sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih yang disaksikan oleh para tua-tua adat.

Misalnya digunakan dalam Mafet-Mamonet, tradisi menikah orang Dawan. Ketika seorang laki-laki memilih untuk bertunangan dengan seorang perempuan maka akan disampaikan oleh juru bicaranya kepada orang tua perempuan dengan menggunakan uang atau sirih pinang dalam Oko Mama.

Oleh karena itu, orang Timor lebih mengenal istilah tukar cincin dengan makan sirih pinang. Meskipun Oko Mama hanya berisikan uang seribu atau sekunyah Sirih Pinang, maknanya tetap sakral.

Ketika laki-laki atau perempuan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka maka harus menjalani sebuah sanksi adat dengan denda ditentukan oleh jubir dan tua-tua adat.

Sampai kapanpun itu, tujuh turunan pun, Oko Mama tersebut akan dipegang sebagai bukti kuat. Secara hukum adat, kekuatannya lebih dari apapun.

Jadi, Noni dan Puah-Manus merupakan sebuah simbol penghargaan dan penghormatan yang memiliki nilai sakral bagi Suku Dawan di Pulau Timor.

Salam!!!
______________________
Timor Tengah Selatan, 14 Januari 2020
Neno Anderias Salukh
______________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun