Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Mudah Bekerja di Luar Passion yang Kita Miliki

31 Desember 2019   18:12 Diperbarui: 31 Desember 2019   18:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seringkali para motivator terkenal atau pengusaha-pengusaha sukses mengatakan bahwa untuk mencapai sebuah kesuksesan, kita harus mengenal passion kita dan bekerja sesuai dengan passion yang kita miliki.

Mengenal passion yang kita miliki memudahkan seseorang untuk bekerja dengan lebih tenang, semangat dan penuh percaya diri yang dapat mengantarnya ke sebuah kesuksesan. 

Hal ini tidak bisa dipungkiri. Bahkan, untuk anak-anak pun demikian. Kita harus mengarahkannya untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.

Akan tetapi, harus diakui bahwa banyak orang yang sulit menemukan passion dalam dirinya. Saya pun demikian, sebelumnya saya juga tidak tahu passion yang saya miliki. Bukan hanya saya sendiri, beberapa teman saya dan masih banyak orang diluar sana.

Dilansir dari Kompas.com, Riset yang dilakukan Indonesia Human Resources Forum pada tahun 2017 menemukan 87 persen pelajar di Indonesia mengaku salah memilih jurusan yang ditempuh karena tidak tahu apa yang diinginkannya.

Memang banyak yang menyelesaikan studinya tetapi tidak sedikit juga yang tidak menyelesaikannya. Ada yang menyelesaikannya dengan penuh perjuangan. 

Seorang teman saya, lulus kuliah di Jurusan Matematika, sementara ia tidak memilih jurusan Matematika dan memang kemampuan matematikanya dibawah rata-rata. Akibatnya, ia harus belajar lebih banyak dan berjuang keras untuk menyelesaikan studinya.

Kadangkala ia stres karena harus rela menerima nilai E dari dosen untuk beberapa mata kuliah dan hampir setiap semester ia selalu menghadapi persoalan-persoalan yang sama, tidak lulus mata kuliah.

Masih dari Kompas.com, Kementrian Tenaga Kerja pada tahun 2017 merilis data tenaga kerja di Indonesia dan menemukan 63 persen dari total lulusan baru di Indonesia bekerja di luar bidang yang diambil selama kuliah.

Misalnya Sarjana Pendidikan dan Sarjana Pertanian bekerja di BUMN dan sebagainya. Saya juga. Seorang Sarjana Sains Matematika yang memilih menjadi guru. Teman saya, Sarjana Pertanian yang memilih menjadi guru seperti Sarjana Pendidikan. Akibatnya, harus belajar lebih banyak bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan benar.

Kadang saya stres dan cemas karena belum bisa menjadi guru yang baik. Apalagi menjadi seorang guru yang baik membutuhkan waktu seperti kata seorang pakar pendidikan yang juga tutor saya menjadi guru. Ia yang merupakan seorang magister pendidikan di Amerika membutuhkan waktu lima tahun untuk menjadi seorang guru yang baik.

Saat ini, saya masih menjadi guru tetapi keputusan untuk tetap menjadi guru masih dalam tahap pertimbangan. Saya sedang berpikir untuk berhenti menjadi guru dan tahun ini adalah tahun dimana saya harus mengambil keputusan ini.

Dalam benak saya, saya ingin berhenti menjadi guru karena saya tidak mampu menjadi guru yang baik dan benar. Supaya kecemasan dan stres berhenti dalam hidup saya, saya harus berhenti menjadi guru. Itu saja.

Mulianya profesi guru yang selalu menghantui diri saya. Menuntut saya untuk menjadi guru yang perfeksionis dan itu sangat sulit. Saya juga pernah bercerita dengan salah satu teman saya dan ia mengatakan bahwa itu akibatnya saya bekerja dengan hati yang tulus tetapi saya sadar bahwa passion saya tidak mengimbangi ketulusan saya melayani anak-anak.

Oleh karena itu, Mun saya akan berhenti menjadi guru, saya akan mencari sebuah petualangan baru yang bukan hanya untuk kepuasan semata tetapi sebagai bentuk pengabdian yang sungguh-sungguh kepada negara.

Bekerjalah sesuai dengan passion agar ketulusan dalam pelayanan kita tidak diusik dengan kecemasan, rasa stres dan kekuatiran. Namun, jika kita kita berhasil belajar dan merasa pekerjaan yang kita tekuni adalah tempat yang tepat untuk mengabdi kepada bangsa meski tidak sesuai dengan bidang yang digeluti pada saat kuliah, bekerjalah.

Salam!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun