Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lagi, Serangan Mematikan Terjadi di Somalia

29 Desember 2019   05:11 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:03 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatan Al Shabab
Kejadian ini belum diketahui motifnya. Akan tetapi Al Shabab merupakan kelompok pertama yang patut dicurigai.

Sejak tahun 1980-an, Somalia sudah dirundung perang hingga saat ini dikuasai oleh Al Qaeda, sebuah organisasi paramiliter fundamentalis Islam Sunni yang dikenal sebagai organisasi teroris di mata internasional dan masih sampai saat ini menjadi biang kerok kehancuran Somalia.

Satu dekade terakhir, Al Qaeda sedang bekerja sama dengan Al Shabab, kelompok jihad fundamentalis yang sedang beroperasi di Afrika Timur. Pada tahun 2012, Al Shabab mengucapkan janji setia mereka kepada Al Qaeda. Dengan kekuatan pasukan berkisar dari 7.000 hingga 9.000 orang, Al Shabab berhasil menguasai beberapa daerah di Afrika Timur termasuk sebagian wilayah Somalia.

Al Shabab terlibat dalam perang global terorisme yang berlangsung sejak September 2001 sampai sekarang dan perang saudara di Somalia yang berlangsung hingga saat ini. Sufi Ahlu Sunna Waljama'a merupakan Islam moderat yang berjuang melawan Al-Shabaab untuk menyelamatkan Somalia.

6 tahun Somalia menjadi negara yang gagal menjalankan tugasnya karena dikuasai oleh Al Shabab. Sejak 2008 hingga 2013, Somalia tercatat sebagai negara dengan urutan pertama paling gagal dibandingkan dengan negara lain. Somalia seolah-olah kehilangan kontrol atas beberapa wilayahnya sehingga dikuasai oleh kelompok militan Al Shabab.

Pada tahun 2014, Melalui operasi samudera Hindia, pemerintah Somalia berhasil memukul mundur pasukan Al Shabab dari beberapa kota dan pedesaan. Kemudian Pada 1 September 2014, serangan pesawat tak berawak AS dilakukan dan berhasil membunuh pemimpin Al-Shabaab Moktar Ali Zubeyr.

Serangan terhadap Al Shabab terus dilakukan dengan dukungan PBB dan Amerika Serikat. Akan tetapi  tragedi 2017 dan 2019 adalah bukti bahwa Al Shabab tidak pernah mati.

Salam!!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun