Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Natal dan Filosofi "Sesama" Menurut Suku Dawan (Timor)

25 Desember 2019   01:56 Diperbarui: 22 Januari 2020   12:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi: Kolase foto

Dia yang bukan saudaramu dalam iman, adalah bagian tubuhmu yang lain dalam filosofi sesama menurut Suku Dawan (Timor)

-Neno Anderias Salukh

Memang benar, Indonesia masih bergulat dengan isu nasionalisme dan keberagaman. Indonesia hanya dewasa secara umur tapi masih kanak-kanak dalam keberagaman. Akhir-akhir ini ucapan Selamat Hari Natal menjadi topik hangat di kalangan Muslim. Akan tetapi, ditengah polemik tersebut, beberapa orang Muslim yang saya kenal mengucapkan Selamat Hari Natal kepada umat Kristiani.

Kakak Siti Hadjar, seorang penulis fiksi budaya yang juga merupakan seorang kompasioner mengucapkan Selamat Hari Natal. Kakak Ajhar Jowe, Ketua Pemuda Ansor Kota Kupang pun demikian. Pak Ajinata, kompasioner dengan tulisan-tulisan politik yang kece dan Mbak Leya Cattleya, kompasioner dengan opini-opini yang sangat kritis tentang isu-isu sosial juga mengucapkan dengan cara mereka sendiri.

Dokumen Pribadi: Kolase foto
Dokumen Pribadi: Kolase foto

Dan masih banyak kompasioner dan teman-teman lainnya yang saya tidak sebutkan satu-persatu. Jujur, saya terharu. Membaca kalimat tulus yang saya yakin keluar dari lubuk hati mereka yang paling dalam. Jika Andmes Kamaleng tidak punya bunga dan harta untuk membuktikan cintanya yang luar biasa, saya juga tidak punya bunga, harta atau sesuatu yang bisa saya berikan sebagai ungkapan rasa kebanggaan saya selain ucapan Terima Kasih. You are my family.

Saya juga berikan apresiasi kepada Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) yang bersepakat mengusung tema "Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang" (Yoh 15: 14-15) sebagai Tema Natal 2019.

Biasanya, pesan dan kesan natal didasarkan pada tema yang ada. Oleh karena itu, sebagai seorang Kristen yang merayakan natal, izinkan saya menyampaikan kesan dan pesan natal 2019 melalui tulisan ini berdasarkan Ucapan Selamat Natal dari saudara-saudara Muslim dan tema natal tersebut.

Kata yang paling penting dalam frasa tema natal tersebut adalah "sahabat". Biasanya orang-orang mengartikan sahabat sebagai orang yang selalu ada disetiap suka dan duka. Ada di saat kita membutuhkan. Bahkan, dalam kondisi yang pahit pun ia tidak meninggalkan kita. Itulah sahabat.

Ada yang mengatakan bahwa sahabat adalah orang yang menyelamatkan kita dari neraka yang bernama kesepian. Sahabat yang bisa mendengar, mengerti dan memahami perasaan kita. Bahkan, sahabat seolah-olah menjadi tong sampah curahan hati kita.

Dalam definisi ilmiahnya, sahabat diartikan sebagai orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang tidak akan merugikan atau menyakiti kita.

Karena itu, tidak sedikit orang sepakat dengan frasa ini: "Lebih baik memiliki satu orang sahabat daripada banyak teman yang tidak setia bahkan lebih baik daripada tinggal serumah dengan orang yang suka bertengkar."

Orang Timor, khususnya Suku Dawan tidak mengenal sahabat dan teman. Kami hanya mengenal "sesama". Menariknya, "sesama" dalam bahasa Dawan adalah "Aok bian". "Aok" berarti tubuh dan "bian" berarti bagian yang lain. Jadi, "Aok bian" berarti bagian tubuh yang lain.

Oleh karena itu, orang Dawan memaknai sahabat dan teman sebagai bagian tubuhnya yang lain. Misalnya, diri sendiri adalah tubuh bagian kiri kita sedangkan sesama adalah tubuh bagian kanan kita, atau berlaku sebaliknya dan misalnya tangan adalah diri sendiri dan kepala adalah sesama.

Berdasarkan filosofi ini, tidak ada niat jahat dalam naluri orang Dawan untuk menyakiti sesamanya. Bagaimana mungkin, ia dapat menyakiti dirinya sendiri? Orang Dawan sadar bahwa manusia adalah satu tubuh yang tidak dapat dipisahkan. Bagian kanan seorang manusia tidak bisa bergerak dengan baik jika bagian kirinya sudah kaku. Ataukah kita bisa bekerja dengan normal jika kedua kaki sakit atau tanpa kedua kaki? Dan kemungkinan-kemungkinan yang lain.

Mungkin kita pernah terluka di salah satu bagian tubuh, penderitaan dialami oleh seluruh tubuh kita. Contoh yang lebih menarik, mungkin semua orang sudah pernah mengalaminya. Kita mengalami sakit kepala sebagian, misalnya dibagian pelipis sebelah kiri atau kanan. Itu lebih menyakitkan daripada sakit secara keseluruhan. Bukti bahwa, kita tidak bisa hidup tanpa sesama dan kita akan lebih menderita jika sesama kita menderita.

Akan tetapi, kadang kala manusia menyakiti dirinya sendiri secara tidak sengaja. Misalnya, salah satu jari seorang ibu dapur tersayat memotong-motong sayur. Ia tidak memiliki niat untuk memotong jarinya hanya karena kurangnya kehati-hatian.

Lalu ia melepaskan pekerjaannya untuk melakukan pengobatan atau menghubungi dokter jika terjadi pendarahan atau luka yang cukup serius. Kita juga, jika mengalami hal yang sama, kita tidak akan tinggal diam untuk mengobati luka tersebut.

Kadang kita khilaf, menyakiti sesama kita. Tugas kita, merawat kembali luka itu hingga sembuh. Seharusnya hidup ini tidak ada kebencian dan permusuhan karena kita adalah satu tubuh. Meskipun nama dan fungsinya berbeda-beda. Tangan untuk memegang, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat, kulit untuk merasakan dan sebagainya. Dalam kehidupan kita, ada agama Islam dengan kepercayaannya, agama Kristen dengan kepercayaannya, Hindu, Budha dan Kongfuchu pun demikian.

Melalui Perayaan Hari Raya Natal tahun ini, saya mengajak kita semua untuk menganggap semua manusia sebagai "Aok bian" seperti orang Dawan yang tidak saling menyakiti. Mungkin kadang kala ada sesuatu yang salah, selesaikan dengan hati yang tulus dan damai.

Salam Damai Natal untuk seluruh Indonesia.

Terima kasih untuk semua "Aok bian" saya yang telah mengucapkan selamat Hari Natal kepada kami umat Kristiani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun