Ngidamnya seorang ibu hamil adalah salah satu penderitaan, ia tidak menyukai beberapa aroma dan makanan, hanya makanan-makanan tertentu yang ia sukai. Ia harus memikul janin yang terus bertumbuh dan berkembang selama sembilan bulan.
Menjelang persalinan, ia harus rela menahan rasa sakit akibat tendangan-tendangan bayi yang akan keluar sebentar lagi. Ibu saya mengatakan bahwa detik-detik seorang perempuan melahirkan, kaki sebelahnya sudah berada di lobang kubur. Artinya bahwa perjuangan seorang ibu melahirkan seorang anak tidak mudah, antara hidup dan mati.
Tidak berhenti disini. Seorang ibu bertanggung jawab untuk membesarkan anak yang telah keluar dari rahimnya. Ia asuh dengan penuh kasih sayang, selama satu sampai dua tahun, ia memberikan ASI yang rutin untuk anaknya.
Seorang teman pernah bercerita bahwa ia pernah mengambil sedikit ASI dari mamanya dan menjemurnya dibawah matahari. Apa yang terjadi? ASI itu berubah menjadi darah. Jujur, saya belum membuktikannya. Akan tetapi, jika hal ini benar maka saya tidak habis berpikir dan membayangkan seorang ibu rela memberikan darahnya diminum untuk kehidupan seorang manusia.
Ia akan berusaha mengkonsumsi makanan yang dapat menambah produksi ASI untuk kelangsungan hidup anaknya. Darahnya nyaris habis, tubuhnya mungkin akan kurus, tenaganya akan berkurang dan fenomena lainnya yang merubah wajah cantiknya menjadi seorang perempuan tua karena seorang anak.
Kasihnya sebagai seorang ibu tidak pernah berhenti ketika anak-anaknya beranjak dewasa bahkan menjadi tua sama seperti dia sekalipun karena "ibu adalah kasih dan kasih adalah ibu". Benar, kasih ibu sepanjang masa.
Selamat Hari Ibu
22 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H