Menurut Rizal Ramli, Ahok hanya "kelas Glodok" dan tak layak menjadi petinggi BUMN.
"Masih banyak eksekutif dari Tionghoa yang lebih baik, bukan kelas Glodok,"Â kata Rizal Ramli
Apa itu Glodok?
Pada zaman Hindia Belanda, peraturan pemerintah yang mengharuskan masyarakat Tionghoa dikonsentrasikan di wilayah-wilayah tertentu supaya lebih mudah diatur, menjadikan beberapa kota sebagai Kampung Cina atau Chinatown.
Glodok merupakan salah satu Kampung Cina yang kini menjadi pusat perdagangan terbesar untuk barang-barang elektronik di Jakarta. Sejak zaman dahulu, sesuai dengan nama kampungnya, mayoritas penghuninya adalah pedagang atau pebisnis Tionghoa.
Kalimat Rizal Ramli terkesan sangat merendahkan orang Tionghoa secara khusus di kampung Glodok. Jika ia menolak Ahok karena dinilai kelas Glodok maka Rizal Ramli menyebarkan isu SARA.
Secara tidak langsung, ia mengatakan bahwa orang Tionghoa golongan Glodok tidak pantas menjabat sebagai pejabat publik dan sejenisnya. Disisi lain bisa berarti ia mengatakan bahwa seluruh orang Tionghoa tidak pantas memimpin di Indonesia karena jumlah orang Cina di Glodok tidak sedikit yang bisa mewakili mayoritas orang Tionghoa di seluruh Indonesia.
Saya tidak tahu, apakah ada alasan lain semacam ini dibalik penolakan Ahok dari Rizal Ramli dan serikat pekerja Pertamina? Jika Ahok ditolak karena beragama Kristen, Suku Tionghoa dan Golongan Glodok maka benar bahwa isu SARA di Indonesia tak kunjung usai.
Salam!!!
Neno Anderias Salukh