Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gibran dalam Lingkaran Dinasti dan Nepotisme (Politik)

11 November 2019   12:50 Diperbarui: 11 November 2019   20:55 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi: Dinasti Politik di Indonesia

Meskipun Agus belum menjabat sebagai pejabat publik, keputusannya meninggalkan bidang militer dan mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta adalah bukti bahwa ia akan memperpanjang daftar pejabat dalam keluarganya.

Keluarga politik SBY bukan hanya anak-anaknya tetapi juga besannya Hatta Rajasa yang pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi (2001-2004) dan yang terakhir sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dari tahun 2009 hingga akhir masa SBY.

Dokumen Pribadi: Dinasti Politik di Indonesia
Dokumen Pribadi: Dinasti Politik di Indonesia

Jujur saya agak bingung menyebut sederet Indonesia yang telah membentuk keluarga politik sebagai Dinasti Politik. Toh, secara konstitusional semua warga negara Indonesia memiliki hak untuk memilih dan dipilih (right to be vote and right to be candidate)

Hak konstitusional merupakan hak yang dijamin oleh konstitusi, undang-undang maupun konvensi internasional. Sehingga setiap protes keras dari berbagai elemen tentang dinasti politik di Indonesia tidak akan membuahkan hasil karena tidak dapat diatasi secara hukum.

Memang Dinasti Politik tidak sepenuhnya memiliki dampak negatif tetapi perlu diwaspadai. Menurut Ramadhan dalam Artikel Perjalanan Dinasti Politik di Indonesia, Dinasti Politik dapat menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan dan penyelewengan amanah jabatan. Bahkan, lebih parahnya, saat tak lagi menjabat, mereka yang pernah pernah memimpin tetap bisa dengan leluasa mengendalikan pemerintahan karena yang menjabat berasal dari keluarga sendiri.

Karena itu, praktek-praktek haram yang merugikan negara bisa saja terjadi seperti Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

Namun, sebetulnya praktek Dinasti Politik terjadi akibat Nepotisme dalam Partai Politik. Megawati Soekarnoputri dan keluarganya sukses dalam jabatan politik karena adanya warisan partai dari ayahnya. Megawati menjadi presiden RI karena PDI-P, Puan Maharani menjadi ketua DPR RI karena PDI-P dan lainnya.

Soeharto dan anak-anaknya mewarisi Golkar. Memang saat ini Golkar berusaha melepaskan diri dari stigma Soeharto dan Orde Baru tetapi berdirinya Partai Berkarya merupakan usaha baru untuk melanjutkan Dinasti Politik Soeharto.

Anak Habibie yang menjabat sebagai Bupati Gorontalo Utara dan Gubernur Gorontalo merupakan kader Partai Golkar yang merupakan partai ayahnya.

Adik Gus Dur menjadi anggota DPR RI dari PKB yang merupakan partai yang membawa Gus Dur ke kursi kepresidenan. Saat ini, keponakannya memimpin partai yang ia dirikan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun