Pemilihan kata kampung terasa dekat dan lebih pada cinta karena kampung selalu identik dengan asal-usul yang kelak akan memanggil anda kembali. Lagipula, kampung menyimpan banyak kenangan dalam memori yang mustahil diterkam virus.
Kuan Soe Lekones dengan nada yang berbeda tetapi masih memiliki unsur musik bonet didalamnya. Meski dalam video clip lagu ini menampilkan tarian Maekat yang juga merupakan tarian daerah TTS, secara tidak sengaja, Sius Ottu memberitahu bahwa musik pop TTS serba bisa untuk setiap tarian daerah yaitu Bonet dan Tarian Maekat.
Menarik, Sius Ottu selalu membongkar sejarah dan budaya TTS di setiap lagu-lagunya. Seperti lagu Kolbano. Lagu Kolbano ini menceritakan tentang letak geografis Kolbano yang sangat strategis di Kabupaten TTS. Menurut catatan sejarah, Kolbano yang letaknya ditepi pantai menjadi pelabuhan Penjajah yang datang merampas Cendana Timor.
Dalam lagu tersebut, Sius Ottu pun mengenang perjuangan Tiga Putra Kolbano yang berani mengangkat senjata ala kadarnya untuk melawan penjajah. Esa Taneo, Boy Kapitan dan Pehe Neolaka adalah orang-orangnya.
Penyanyi kelahiran Oinlasi, Amanatun Selatan, Kabupaten TTS ini memiliki tarikan suara yang cukup unik. Falsetnya selalu mengerutkan keningnya.
Karena itu, orang TTS menyebutnya sebagai penyanyi "Ma Fiun Kalai" dan "Maput Ai Fla" yang memiliki makna penyanyi dengan kehebatan yang tak tertandingi.
Benar demikian, sampai dengan saat ini tidak ada penyanyi asal Timor Tengah Selatan yang menggeser karya-karya emas Sius Ottu.
Melalui lagunya Kua Tuaf, Sius Ottu menceritakan pujian masyarakat Timor Tengah Selatan bahwa "Tiup ana na ko Oinlasi, kaul hom sit lo ma fiun kalai".
Meski demikian, Seiring berjalannya waktu, Sius Ottu yang terus menua, musik pop Timor pun mengikuti jejaknya. Musik pop Timor terancam punah karena belum ada The Next Sius Ottu.
Salam!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H