Dugaan rekayasa kasus Novel Baswedan oleh Netizen membuat politisi PDI-P akan melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya. Namun, penjelasan dr. Teddy  O.H Prasetyono, Sp.BP-RE (K) menarik untuk diteliti.
Kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan belum tuntas hingga saat ini. Tidak tuntasnya kasus ini diduga diperankan oleh beberapa aktor intelektual. Jenderal Tito Karnavian yang dikenal sebagai salah Jendral Polisi yang berpengaruh pun tak mampu menyelesaikan kasus ini selama menjabat sebagai Kapolri.
Idham Azis yang ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Tito Karnavian diharapkan mampu menyelesaikan kasus yang sudah terjadi dua tahun silam ini. Idham Azis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan secepatnya. Deadline yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Idham Azis sebagai Kapolri baru adalah bulan Desember, terhitung hari sejak ia dilantik sebagai Kapolri, Idham harus mengungkap teka-teki yang masih menjadi tanda tanya.
Ditengah penanganan kasus ini, tiba-tiba mencuat di media sosial sebuah tayangan video Novel sedang duduk sambil didorong di kursi roda. Dalam video tersebut, pipi Novel Baswedan terlihat mulus, seolah-olah tidak terkena siraman air keras.
Dilansir dari Tempo, Pengunggah video itu menulis keterangan "Mata Novel Baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET, liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," tulisnya.
Karena itu, banjir tuduhan berasal dari netizen. Mereka menuduh Novel Baswedan melakukan rekayasa atas kejadian ini.
Menanggapi hal tersebut, Kader PDIP Dewi Tanjung berencana akan melaporkan  Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya. Perempuan itu setuju dengan netizen bahwa Novel Baswedan melakukan rekayasa dalam kasus penyiraman air keras ke matanya yang terjadi April 2017.
"Saya akan melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan atas dugaan rakayasa kasus penyiraman kasus matanya," ujar Dewi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu 6 November 2019.
Disisi lain, Novel menjelaskan bahwa tudingan itu tidak benar karena penanganan di Singapura jauh lebih bagus sehingga luka bakar di pipinya akibat penyiraman air keras membutuhkan waktu lima hari saja untuk sembuh.
"Di Singapore kebetulan bagus dan Alhamdulillah atas izin Allah bisa kembali hanya sedikit sekali yang tersisa. Hanya luka permukaan. Jadi semua tumbuh sendiri yang di muka. Saya lihat ke kaca juga enggak nampak, cuma dilihat sama orang yang dampingi,"Â kata Novel kepada Tempo, Rabu 6 November 2019.