Saya bukan seorang dokter atau seorang perawat yang bisa memberikan jaminan untuk kesembuhan sebuah penyakit, yang bisa memberikan tips-tips untuk merawat sebuah penyakit dan juga bukan seorang apoteker yang bisa memberikan obat dengan dosis yang tepat untuk sebuah penyakit.
Namun, sebagai seorang petani, saya selalu berhadapan dengan kecelakaan-kecelakaan ringan ketika bekerja di kebun. Misalnya tangan atau kaki yang terkena benda tajam seperti parang, kapak maupun pisau, selalu menyiapkan obat-obatan tradisional sebagai pertolongan pertama.
Saya tidak tahu sudah berapa banyak luka potong yang saya alami. Sejak saya berumur 7 tahun, saya sudah dilatih bekerja kebun. Di saat itu pula saya sudah mengalami luka potong kecil-kecilan hingga detik saat ini, saya berumur 24 tahun setengah.
Bukan berarti saya tidak berhati-hati, tetapi keadaan di lapangan sangat memungkinkan saya mengalami luka potong. Sehingga kecelakaan-kecelakaan ringan seperti luka potong menjadi familiar di kalangan petani jagung di kampung saya.
Masalahnya adalah kecelakaan ini sering dialami ketika berada di kebun yang jaraknya cukup jauh dari perkampungan apalagi puskesmas dan rumah sakit. Jelas bahwa obat-obatan untuk pertolongan pertama tidak tersedia.
Berbahaya ketika luka yang dialami mengalami pendarahan yang cukup serius. Mau tidak mau harus pergi ke rumah sakit. Kondisi ini dapat mengakibatkan penderita kehabisan darah dan yang paling berbahaya ialah jika berujung pada kematian.Â
Untuk mengatasi hal tersebut, sejak nenek moyang kami dan mungkin juga di daerah lain telah menemukan beberapa daun tanaman yang dijadikan sebagai obat-obatan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan demikian.
Obat-obatan ini terbukti ampuh. Mampu menghentikan darah yang mengalir dan dapat menyatukan otot atau daging yang terbelah akibat sayatan benda tajam manapun.
Adapun obat-obatan tersebut antara lain sebagai berikut:
Batang Pisang
Sebagai tanaman pangan yang cukup banyak di kampung saya, para petani benar-benar memanfaatkannya. Selain buahnya dapat dimakan, jantungnya dapat dijadikan sayur, batang serta daunnya digunakan untuk pakan ternak. Termyata batang pisang dapat digunakan untuk membalut luka potong (baru).
Karena itu, budidaya tanaman pisang cukup banyak bahkan tidak ada lahan yang tidak ditanami pohon pisang.