Sesaat setelah Wiranto ditusuk, Hanum Rais berkicau melalui akun Twitternya bahwa peristiwa yang menimpa Menko Polhukam merupakan settingan. Ia menduga settingan dari pihak Wiranto. Benar demikian?
Penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menggegerkan publik. Pasalnya, kejadian tersebut sangat langka di Indonesia bahkan menurut wakil presiden Jusuf Kalla, kejadian yang menimpa eks panglima ABRI ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.
"Tentu tidak disangka. Karena ini pertama kali ada orang yang mencederai pejabat dengan tikaman,"Â ujar Kalla usai membesuk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Selama 74 tahun Indonesia merdeka, belum ada pejabat negara yang diserang seperti ini. Susi Pudjiastuti yang diserang oleh orang yang gangguan jiwa pun hanya sebatas melempari rumahnya, tidak separah apa yang dialami Wiranto.
Menurut pengakuan dari Mabes Polri, pelaku yang ditangkap adalah kaum radikalis yang memungkinkan masih punya hubungan dengan jaringan JAD.
"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera,"Â Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Kamis (10/10/2019).Â
Namun, Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan tak ragu menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa terduga merupakan anggota JAD.
"Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya jaringan JAD Bekasi. Kita sudah pantau khusus pelaku ini tiga bulan yang lalu kan pindah dari Kediri ke Bogor, kemudian dari bogor pindah ke Menes (Banten)," ucap Budi saat keluar dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).
Oleh karena itu, bagi penulis upaya penyerangan terhadap Wiranto adalah settingan kelompok jaringan JAD sebagai salah satu upaya untuk membuka tembok penghalang misi mereka. Wiranto yang dikenal dengan sikap anti radikalisme dan terorisme merupakan ancaman khusus kepada kelompok yang menganut paham-paham tersebut.
Disimak dari video penusukan dari Liputan6, pria bercelana putih yang menusuk Wiranto tertangkap kamera mempersiapkan siasatnya sebelum Wiranto keluar dari mobilnya.
Ia menunggu di belakang mobil dan mengamati langkah keluar Wiranto lalu menjemputnya dengan sebilah benda tajam yang diduga mirip seperti senjata milik Naruto.
Dengan demikian, kita sepakat bahwa upaya penyerangan terhadap Wiranto adalah sebuah rencana matang yang dipersiapkan oleh jaringan kelompok radikal tersebut.Â
Keberadaan mereka di Banten dengan mudah mengetahui kunjungan kerja Wiranto di daerah tersebut sehingga persiapan penjemputan pun disiapkan dengan matang. Melihat masyarakat yang tengah menunggu Wiranto muncul, ia pun siap siaga melakukan aksinya.
Budi Gunawan pun mengklaim telah mengetahui rencana kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf.Â
"Kami sudah mendeteksi menjelang pelantikan memang ada rencana-rencana seperti itu dari JAD, sehingga harus kita tingkatkan kewaspadaan kita,"Â kata BG di RSPAD, Jakarta, Kamis (10/10).
Oleh karena itu, penyerangan terhadap Wiranto adalah salah satu dan langkah awal menuju target serangan terbesar mereka pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden.
Tidak menutup kemungkinan banyak pejabat negara yang memiliki posisi strategis terkait dengan keamanan seperti Kapolri, Kepala TNI, Kepala BIN dan Kepala Staf Kepresidenan diincar oleh kelompok ini.
Ini benar-benar disetting dengan mantap dan matang. Sepertinya mereka berusaha menyakiti figur-figur penting seperti Wiranto dan yang saya sebutkan di atas sebelum pelantikan sehingga aksi mereka dengan leluasa dapat dilakukan.
Kita tahu, upaya penggulingan Jokowi dengan memanfaatkan demonstrasi mahasiswa baru-baru ini adalah kesekian kalinya upaya mereka.
Bulan Agustus, Gerindra mengaku ada penumpang gelap di kubu Prabowo-Sandi. Tentunya penumpang gelap tersebut menginginkan Jokowi turun dari jabatannya.
Oleh karena itu, settingan penusukan Wiranto adalah rencana lama yang terus diubah settingannya seiring berjalannya waktu demi tujuan mereka.
Masih ingatkah kita? Peristiwa 22 Mei yang menjadikan Wiranto sebagai target pembunuhan dengan beberapa tokoh lainnya. Apakah rencana ini baru terealisasi? Mari kita menyimak.
Oh ya, Ingat! dugaan settingan dari Hanum Rais adalah sebuah ilusi.
Salam!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H