Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Pelajaran Politik" dari Penolakan Adian Napitupulu Menjadi Menteri

22 September 2019   06:12 Diperbarui: 22 September 2019   06:24 2584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politisi PDIP, Adian Napitupulu saat ditemui di Denpasar, Sabtu (21/9/2019)/KOMPAS.com/ IMAM ROSIDIN

Oleh karena itu, partai yang bersangkutan harus memilih salah satu partai atau lebih untuk berkoalisi. Seringkali partai yang memenuhi syarat yang menyiapkan figurnya untuk masuk dalam bursa calon sedangkan partai-partai yang tidak memiliki calon atau tidak berwenang mengajukan calon memilih berkoalisi dengan salah satu partai yang memenuhi syarat.

Akan tetapi, realitanya beberapa partai menunggu lamaran untuk berkoalisi, disinilah kita akan menemukan janji politik. Janji memberikan jatah jabatan untuk orang-orang partai dan sebagainya.

Selain partai politik, janji politik perseorangan pun terjadi. Beberapa orang bukan politisi partai tapi memiliki power yang bisa diandalkan dalam masa kampanye dan sebagainya dimanfaatkan untuk memenangkan pasangan calon dengan ketentuan sebagai berikut: satu, dua dan seterusnya.

Mendukung dengan syarat akan membutakan mata kita dan menutup hati kita dalam memilih. Kita bisa saja memilih mendukung seseorang yang tidak memiliki kapasitas untuk sebuah perubahan demi sebuah jabatan atau janji politik yang lainnya.

Sedangkan orang yang memiliki kemampuan hanya sedikit orang yang mendukungnya karena tidak memberikan sebuah harapan atau janji manis yang berisi jika aku terpilih.

Seharusnya kita mendukung karena figur tersebut memiliki kapasitas yang dapat diandalkan untuk kemajuan sebuah daerah atau bangsa.

Kedua, menyadari kapasitas.

Sadar akan kekurangan, itu lebih baik daripada memaksa untuk kelebihan.
-Anonim

Adalah sebuah ketamakan jika ambisi jabatan menutupi pikiran rasional manusia. Ambisi itu penting tapi yang lebih penting adalah memahami dan menyadari kemampuan dan kapasitas kita dalam menangani sebuah tugas dan tanggung jawab.

Seringkali terjadi perombakan kabinet karena menteri yang tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Tujuannya tidak dapat dicapai karena terbatas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Jadi, menyadari ketidakmampuan kita dan menolak sebuah tawaran jabatan itu penting karena disana bukan tempat untuk magang atau belajar, disana tempat menghadirkan solusi untuk mengatasi problematika bangsa.

Salam!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun