Sejumlah kontroversi sudah dialami Bukalapak. Bagaimana nasibnya?
Geger di Twitter, Aplikasi Bukalapak mendadak hilang dari Google Play Storesejak pada Rabu, 18 September 2019 malam.
Berawal dari sejumlah pengguna Twitter melaporkan bahwa mereka tidak menemukan aplikasi Bukalapak di Google Play Store saat mereka ingin mendownloadnya.
Dilansir dari kompas.com, akun Twitter @vegavatima dan akun @Dennysiregar7 mempertanyakan ketiadaan aplikasi tersebut di google play store.
"Kok Bukalapak hilang dari Playstore?"Â tulis pengguna akun Twitter @vegavatima.
"Iseng buka Google Playstore terus cari Bukalapak. Kok aplikasinya ga ada ya? Apa hape gua bermasalah atau ditendang keluar Google saking rendah ratingnya?" tulis akun @Dennysiregar7.
Apa itu Aplikasi Bukalapak?
Aplikasi Bukalapak adalah sebuah aplikasi layanan e-commerce marketplace di Indonesia. Jaringan toko daring ini dioperasikan oleh PT Bukalapak.com sejak tahun 2010.
Aplikasi ini mendadak sejajar dengan Go-Jek, Tokopedia dan Traveloka dengan nilai valuasinya lebih dari $1 Miliar pada tahun 2017.
Meski demikian sukses, aplikasi yang diciptakan oleh Achmad Zaky ini berawal dari sebuah rumah kos sewaktu ia mengenyam studi di Institut Teknologi Bandung.
Peluncuran pada tahun 2010 merupakan momentum yang tepat bagi kemajuan perusahaan e-commerce ini . Pasalnya, ditahun tersebut tren pengguna sepeda lipat sehingga banyak komunitas yang menjual berbagai sepeda dan aksesorisnya dengan harga terjangkau. Akibatnya, pertumbuhan pengguna di Bukalapak meningkat secara signifikan.
Dari sinilah, aplikasi ini dilirik oleh para investor. Satu tahun kemudian, aplikasi tersebut menerima suntikan dana dari Batavia Incubator, menerima dana tambahan investasi dari GREE Ventures di tahun 2012, investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures. Kemudian Bukalapak mendapatkan dana investasi dari EMTEK sebesar Rp439 miliar atau setara dengan 49% saham.
Pada tahun 2017, perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini mendapat rentetan penghargaan dibandingkan dengan tahun 2016 karena salah satu penghargaan dari tingkat luar negeri yaitu PR Awards Marketing Magazine Southeast Asia 2017 -- Best PR-led Integrated Communications & Best Direct-to-Consumer PR Campaign dan Bukalapak berhasil memenangkan penghargaan Tangrams Awards dari Simgapura.
Penghargaan-penghargaan lain dalam negeri seperti Bronze-Digital Viral and Email Marketing, Silver-Digital Integrated Campaign dari Citra Pariwara, PR Indonesia Awards 2017 -- Bronze -- Program PR Sub Kategori Digital PR dan lain sebagainya.
Tahun 2019 merupakan tahun yang gemilang bagi aplikasi Bukalapak. Annualized run rate paid GMV Bukalapak sebesar US$5 miliar dengan lebih dari 2 juta transaksi per harinya. Bahkan, Laba bruto per bulan Bukalapak di 2019 meningkat sebanyak dua kali lipat lebih tinggi dari angka Desember 2018.
Meski begitu sukses, Bukalapak sudah mengalami beberapa kontroversi. Pertama, cuitan Twitter pribadi Achmad Zaky pada 13 Februari 2019 terkait Industri 4.0 yang menyinggung presiden baru menuai kecaman warga net. Banyak pengguna Twitter yang menyerukan gerakan #uninstallbukalapak berkembang menjadi trending topic.
Kedua, Meski tidak ada data pribadi konsumen yang berhasil dicuri, Bukalapak pernah dibobol oleh peretas dari Pakistan pada Mei 2019.
Ketiga, Hilangnya aplikasi Bukalapak di Google Play Store saat ini. Meski tidak menggangu transaksi jual-beli di layanan e-commerce ini, pengguna baru merasa kesulitan untuk menggunakannya.Â
Namun, Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono menyarankan kepada pengguna baru untuk mengunduhnya di App Store.
Karena tidak ada gangguan dalam penggunaannya, para pengguna dapat mengunjungi Bukalapak melalui website resminya Bukalapak.com.
Selamat berbelanja.
Salam!!!
Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H