Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tangis SBY di Usia yang ke-70

9 September 2019   14:44 Diperbarui: 9 September 2019   14:43 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen SBY menangis - Kolase dari Tribun News dan Liputan6

Partai Demokrat yang dipimpinnya pun menjelma sebagai partai yang besar seperti Partai Golkar dan PDIP. Setiap tahun yang ia lalui selalu berakhir dengan kisah yang indah dalam segala hal.

Namun, cerita-cerita unik dan indah yang dilaluinya itu kini hanya dapat dikenang dengan air mata. Pasalnya, dua sosok yang merupakan sutradara bahkan malaikat dalam kehidupannya pergi meninggalkannya di usianya yang ke-70.

Tentunya, perjalanan kehidupan SBY tidak terlepas dari pengaruh istri dan ibunya yang telah meninggal dunia. 

Ibu Ani, wanita cantik yang menemani SBY sebagai pasangan hidupnya selama 43 tahun lamanya pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Wanita yang diberi julukan Flamboyan dalam puisinya meninggal dunia di Singapura setelah menjalani penyakit kanker darah selama beberapa bulan.

Kepergiannya itu meninggalkan luka dan pilu bagi seluruh rakyat Indonesia terlebih suaminya SBY. Ya, SBY dan Ibu Ani merupakan pasangan suami-istri yang menginspirasi setiap pasangan.

SBY dan Ibu Ani terkenal dengan kesetiaan mereka. Ibu Ani setia menemani suaminya selama memimpin negeri ini selama satu dekade. Memang momen-momen ini tidak terlihat tetapi lebih jelasnya ketika Ibu Ani berjuang melawan penyakitnya di Singapura.

SBY selalu menemani istrinya di setiap momen. Momen-momen inilah kemesraan mereka tertangkap media yang kemudian dianggap sebagai salah satu momen kemesraan yang paling menginspirasi.

Ini sebagai bukti cinta SBY kepada istrinya, SBY sepertinya kehilangan harapan ketika istrinya menghembuskan nafas terakhirnya, ia benar-benar kehilangan sosok yang memiliki peran penting dalam hidupnya.

3 bulan kemudian, 30 Agustus 2019 menjadi saksi duka dobelnya SBY. Ibunya yang melahirkan dan membesarkannya harus berpulang ke pangkuan yang Maha Kuasa.

Sebagai seorang anak yang merasakan kasih seorang ibu yang melahirkan dan membesarkannya termasuk membuat namanya menjadi pemimpin di Indonesia tentunya SBY pasti sangat mencintai ibundanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun