Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah "Penumpang Gelap" Soal Papua yang Dimaksud Wiranto

31 Agustus 2019   08:42 Diperbarui: 31 Agustus 2019   09:15 5456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah jika kemudian masalah Papua berkelanjutan maka kita akan mengetahui siapa penumpang gelapnya karena akan menuntut Jokowi turun dari kursi kepresidenan.

Ya, masalah Papua yang tengah dalam proses saja, Imam Besar Front Pembela Islama (FPI) Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa ketimbang Papua memisahkan diri dari Indonesia, sebaiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meninggalkan jabatannya.

"Daripada lepas Papua, maka lebih bagus dan ideal Presiden Jokowi yang lepas jabatannya, sebagai pertanggung jawabannya atas kekacauan di Papua yang sedang terjadi," ucapnya.

Hal ini menunjukkan bahwa jika masalah tersebut terus memanas dan tidak segera diselesaikan maka saya tidak tahu berapa banyak yang menuntut Jokowi turun dari kursi kepresidenan.

Kedua, sampai dengan saat ini terdapat beberapa oknum dan OPM yang masih memperjuangkan referendum Papua. Salah satu motif mereka adalah kontroversi New York Agreement yang dinilai ilegal.

Baca: Mengenal New York Agreement, Perjanjian yang Menuai Kecaman dari Mahasiswa Papua

Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri ada kepentingan tersendiri dari beberapa oknum bahkan kelompok ataupun negara di Papua. Pasalnya, Papua memiliki kandungan hasil bumi seperti emas dan lain-lain yang tidak terhitung besarnya.

Hal tersebut juga bertujuan untuk menggoyang kursi Jokowi karena ketika Papua memisahkan diri maka akan dengan mudah Jokowi dilengserkan.

Memang tidak mudah bagi Papua bahkan mustahil bagi Papua untuk melakukan referendum tetapi segala sesuatu bisa menjadi mungkin dan tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu, bagi berdasarkan analisis tujuan tadi maka penumpang gelap yang dimaksud oleh Wiranto adalah mereka yang membenci Jokowi dan tidak ingin Jokowi memimpin negeri ini.

Lalu apakah penumpang gelap yang dimaksud adalah lawan politik Jokowi? Tidak. Karena perbedaan politik tidak serta-merta di anggap sebagai sebuah perseteruan yang berujung pada permusuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun