Menarik, di Kota Malang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Saya bertanya kepada salah satu teman saya yang merupakan orang Malang, ia mengatakan bahwa orang Malang tidak "peduli" dengan agama. Maksudnya adalah agama yang dipeluk selagi tidak menggangu keutuhan negara sah-sah saja.
Bahkan, menurutnya agama-agama minoritas dilindungi oleh agama mayoritas. Anak-anak muda muslim seringkali melakukan razia terhadap hal-hal yang berbau SARA. Mungkin hal inilah yang membuat banyak orang Indonesia Timur memburu pendidikan di kota Malang. Bukan berarti kota yang lain tidak toleran karena banyak orang Indonesia Timur yang mengenyam studi di Bandung, Jogja, Makassar dan lainnya.
Kota Malang juga dikenal sebagai salah satu kota dingin di Pulau Jawa. Meskipun lalu lintasnya cukup padat, tidak berpengaruh sedikitpun terhadap suhu udaranya bahkan menurut BMKG, tahun ini lebih dingin dari biasanya.
Bukan hanya suhunya, para pedagang makanan yang ditemui dan para ojol menunjukkan gestur orang Malang secara umum sehingga saya tidak ragu untuk menyimpulkan bahwa orang Malang itu dingin seperti kotanya.
Nah, Kota Malang dan Kota Batu seperti suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan, menurut beberapa orang, berkunjung ke Malang harusnya berkunjung ke Batu juga.
Oleh karena itu, kebanyakan orang mengatakan bahwa "Jangan pernah bilang sudah pernah ke Malang kalau belum sampai ke Batu".
Kota Batu memang sangat terkenal dengan wisatanya. Alun-alun yang menarik dan pemandangan indah di puncak Para Layang yang sangat menarik.
So, jangan takut ke Malang karena Malang tidak harus Sial tetapi Malang selalu diikuti Keberuntungan.
Salam!!!