Edhy pun dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra sejak 2012 - sekarang.
Presiden Direktur dan Komisaris di PT.Kiani Lestari Jakarta ini aktif berorganisasi di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI.
Edhy dikenal sebagai salah satu politisi yang membela kepentingan rakyat. Pada Rapat Paripurna ke-60 tanggal 26 April 2016, Edhy menolak pembangunan gedung DPR. Baginya, pembangunan ini sebaiknya ditunda dan menunggu hingga keadaan ekonomi Indonesia membaik. Edhy pun pernah mengkritik pengalihan lahan pertanian yang saat ini dijadikan sebagai lokasi industri.Â
Kini, namanya dikaitkan dengan kursi menteri mewakili Gerindra, Edhy enggan berkomentar. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah urusan pimpinan partai.
"Saya mendengar itu. Tapi kan saya juga enggak mau geer. Saya, yang jelas, fokus. Semuanya itu saya serahkan (kepada pimpinan Gerindra)," kata Edhy saat dijumpai di Menara Kompas, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Menurut penulis, kedekatannya dengan Prabowo adalah kekuatan Edhy. Lagi pula pengalamannya di parlemen tidak dapat diragukan untuk menduduki kursi menteri.
Selain itu, berdasarkan pengakuan Partai Gerindra tentang bidang yang mereka tawarkan kepada Jokowi, Edhy masih menjadi kandidat kuat masuk kabinet.
Gerindra menyebutkan, ada sejumlah konsep yang dimiliki Gerindra dan telah disampaikan ke Jokowi, salah satunya terkait program ketahanan pangan.
Jika pada akhirnya, program ketahanan pangan yang diterima maka pengalaman Edhy bersama HKTI dan mengurus bidang pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan di komisi IV pasti mengantarkannya ke kursi kabinet.
Apakah akan terjadi demikian?
Mari kita menyimak.
Salam!!!