Ataukah Megawati memikirkan strategi baru dengan memperbaiki citra kepungurusan partai di masyarakat? Pasalnya, berakhirnya era Jokowi pada tahun 2024 disebut sebagai akhir dari era PDI-P.
Penulis yakin bahwa Megawati tahu peran penting Bambang DH tetapi ia harus berani mengambil resiko. Ia menggantikan Bambang DH dengan Bambang Wuryanto yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Energi dan Pertambangan.
Memang kiprah Bambang Wuryanto di dunia politik cukup hebat bahkan ia sendiri target PDI-P hatrick menang pemilu pada tahun 2024 karena dibantu oleh semua orang dalam tubuh partai.
"Kalau perintah Ketua gitu, kita pasti siap. Ketum perintahnya gitu ya kita pasti siap. Ya kita kan kalau bisa pengen hattrick dan saya kira bukan mau sombong maksudnya hattrick di pemilu,"Â jelas Bambang.
Akan tetapi, terlalu dini untuk mengatakan bahwa PDI-P akan hatrick. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa Bambang Wuryanto akan mengulangi kesuksesan Bambang DH.
Hal ini memang berisiko bagi PDI-P. Oleh karena itu, mungkinkah Megawati berpikir bahwa nama "Bambang" yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenang Pemilu selalu membawa keuntungan sehingga "Bambang" menggantikan "Bambang"?
Ataukah Megawati berpikir bahwa sosok orang Surabaya sangat dibutuhkan dalam kepengurusan partai sehingga ia berani menunjuk Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai Ketua Bidang Kebudayaan dimana Risma pernah duet dengan Bambang DH dan memenangkan Pilwalkot Surabaya pada tahun 2010?
Semuanya masih misteri. Apakah PDI-P akan hatrick menang Pemilu pada tahun 2024?
Mari kita menyimak!
Salam!!!
Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima; Enam; Tujuh.