Menurut psikolog, perceraian dapat menyebabkan seseorang depresi, stres dan bisa mengalami gangguan jiwa.
Akibat perceraian, seseorang harus mampu menjalani status baru sebagai seorang janda atau duda sehingga memunculkan rasa rendah diri dan kurang percaya diri karena menjadi orang yang gagal dan merasa tidak berguna.
Hal-hal tersebut di atas dapat membuat seseorang cenderung untuk menggunakan narkoba sebagai obat yang dapat membuat mereka bisa tidur dan lebih tenang.
Oleh karena itu, salah satu kemungkinan Nunung menggunakan Narkoba pada waktu itu adalah karena depresi akibat perceraian dengan suaminya.
Kedua, Faktor sosial dan lingkungan. Pada waktu itu, Nunung bersama Doyok, Polo, Gogon dan Tessy. Keempat temannya ini terlibat dalam kasus Narkoba sebelum Nunung.
Doyok ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba jenis sabu pada tahun 2000. Pada tahun yang sama, Polo pun terjerat kasus Narkoba sehingga dihukum tujuh bulan baru kemudian terjerat lagi dengan kasus yang sama pada tahun 2004.
Sedangkan Gogon ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Neglasari, Tangerang, Banten, pada 2007 karna menggunakan narkotika jenis ekstasi. Tujuh tahun kemudian, Tessy ditangkap di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada Oktober 2014 karena menggunakan narkoba jenis sabu.
Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa komunitas lawak mereka pada waktu itu hidup dengan Narkoba sehingga dapat mempengaruhi teman-temannya yang lain. Meskipun satu orang yang menggunakan, tidak dipungkiri membuat yang lain hendak mencoba. Psikolog mengatakan bahwa tekanan-tekanan dari teman sejawat sangat cukup untuk meningkatkan peluang seseorang kecanduan narkoba. Tak heran, Nunung pun ikut menggunakan Narkoba dan kini ia harus berhadapan dengan hukum.
Ketiga, Narkoba Identik di Kalangan Artis. Di Indonesia, selain anggota group lawak Srimulat, ada Tora Sudiro, Mieke Amalia, Eza Gionino dana lain sebagainya.
Di luar negeri, selebriti papan atas seperti Amy Winehouse, Whitney Houston, Lindsay Lohan sampai bintang Marvel Iron Man, Robert Downey Jr, tidak lepas dari jeratan Narkoba.
Pertanyaannya adalah mengapa Narkoba selalu identik dengan artis? Seorang psikoterapis dari Los Angeles yang telah menjadi ahli untuk media di banyak bidang masalah psikologis, John Tsilimparis mencoba mendalami kasus pecandu narkoba selama 15 tahun. Ia menuliskan hasilnya di Huffington Post. John menuliskan dua alasan mengapa Narkoba sering menjerat para selebritis.