"Saya tidak pernah takut hadapi pasukan singa yang dipimpin domba, tapi saya akan takut dengan pasukan domba yang dipimpin singa," kata Bamsoet.
Sebelum deklarasi, Bamsoet bertemu Jokowi. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Doli Sinomba Siregar, Pertemuan tersebut berkaitan dengan Munas Golkar pada bulan Desember nanti.
Selain itu, Bamsoet juga bertemu dengan Luhut Panjaitan setelah Luhut bertemu dengan Airlangga Hartarto.
Menarik, setelah pertemuan tersebut, Bamsoet langsung mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.
Bagi penulis, majunya Bamsoet sebagai calon ketua umum Partai tidak terlepas dari pengaruh dan dukungan moril Jokowi dan Luhut Panjaitan.
Meski Bamsoet membantah adanya dukungan dari Jokowi bagi dirinya untuk maju sebagai calon ketua umum partai. Bamsoet menyampaikan pesan Jokowi yang mengindikasikan bahwa adanya dukungan kepada dirinya.
"(Presiden berpesan) Golkar harus dijaga, jangan lagi ada partai-partai baru dari golkar, cukuplah anak-anak yang kemarin sudah lahir, jangan lahir lagi," kata Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar ini kepada wartawan, usai pertemuan dengan Jokowi.
Perlu diketahui, Sejumlah tokoh yang gagal merebut kursi Partai Golkar juga mendirikan partai baru. Wiranto mendirikan Partai Hanura, Prabowo Subianto mendirikan Gerindra, dan Surya Paloh mendirikan Partai Nasdem.
Oleh karena itu, Bamsoet dinilai menjadi pesaing terkuat Airlangga. Selain dukungan moril dari Jokowi, kegagalan Jokowi-Ma'aruf Ma'ruf dibeberapa basis Golkar dinilai sebagai kegagalan Airlangga.
Bukan hanya itu, pemerintahan Jokowi membutuhkan koalisi partai yang kuat di Parlemen. Untuk itu, dukungan kepada Bamsoet bisa menjadi kekuatan tersendiri.
Menarik, Apakah Bamsoet akan menggeser posisi Airlangga Hartarto? Mari kita menyimak Musnas Golkar Desember nanti.