Sudin Perpustakaan Jakarta Selatan mengadakan acara membaca dongeng. Acara tersebut digelar di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Keramat Pela, Kebayoran Baru, Selasa 16 Juli 2019.
Untuk itu, panitia pelaksana menyediakan lemper sebagai camilan untuk peserta yang berasal dari SDN Keramat Pela 09, Kebayoran Baru. Namun, tak disangka sebanyak 40-an siswa keracunan lemper tersebut. Bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak pun kena. Belum dipastikan apakah semua korban berasal dari SDn Keramat Pela 09 atau ada dari beberapa sekolah.
"Ada 40-an (korban) katanya. Ini karen acara baca dongeng. Yang kena itu ada juga ibu - ibu, bapak - bapaknya anak anak yang kena," kata Kanit Polsek Kebayoran Baru, Kompol Wahyu Sosiawan saat dihubungi oleh wartawan Kompas, Rabu, 17 Juli 2019.
Berdasarkan pengakuan para korban, awalnya setelah makan, perut sakit dan terasa mual serta membuang air besar secara tidak normal. Bukan rahasia lagi, kondisi seperti ini merupakan keracunan makanan sehingga para korban dilarikan ke empat rumah sakit yaitu di Rumah Sakit Muhammadiyah, Rumah Sakit Gandaria, RSUD Kebayoran Baru, RSUD Pasar Minggu untuk ditangani oleh tenaga medis.
Apa itu Lemper?
Lemper adalah camilan atau penganan gurih khas Indonesia yang terbuat dari beras ketan. Biasanya diisi dengan cincangan daging ayam, ikan, atau abon berbumbu dan dibungkus dengan daun pisang.
Penganan ini terkenal di seluruh Indonesia hingga pelosok-pelosok. Ada yang menyebut Lemper sebagai kue atau makanan ringan (makanan kecil) yang biasanya disajikan dalam bentuk Snack Box. Lemper dikenal sebagai kue yang istimewa atau terfavorit karena rasanya benar-benar beda dengan kue yang lain.
Lemper dibuat dengan cara membungkus abon atau daging ayam yang telah dicincang lalu dibungkus dengan daun pisang dengan bentuk memanjang atau lonjong menyerupai lontong. Setelah itu, Lemper direbus hingga masak. Kemudian, Lemper disajikan dalam bentuk potongan-potongan kecil sesuai dengan keinginan.
Saat ini, Lemper memiliki variasi baru yang menggunakan pelapis krep (crepe) atau dadar yang terbuat dari tepung, bumbu dan telur kemudian digoreng atau dipanaskan dengan cepat. Bentuk variasi ini dikenal sebagai semar mendem atau Semar mabuk dalam bahasa Jawa.
Selain itu, ada yang menggantikan abon atau daging dengan sayuran dan sambal goreng kemudian dibungkus seperti Lemper asli. Lemper sejenis ini lebih banyak dikenal dengan nama Arem-arem yang merupakan camilan khas Kota Kebumen dan juga ditemukan di Yogyakarta, Solo dan beberapa daerah lain di Jawa.Â