Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Jokowi dan Prabowo Harus Berpelukan dan Cipika-cipiki?

13 Juli 2019   19:40 Diperbarui: 13 Juli 2019   19:43 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Peluk, peluk, peluk," seru masyarakat yang melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Tanpa rasa canggung, Jokowi dan Prabowo pun berpelukan serta cium pipi kiri dan kanan memenuhi permintaan masyarakat."

Pernyataan di atas adalah gambaran Kompas.com tentang momen pertemuan Prabowo dan Jokowi di Stasiun MRT Senayan.

Mengapa harus peluk dan cium pipi kiri dan kanan? Toh, jabat tangan cukup menandai pertemuan menarik ini.

Menurut Wikipedia Indonesia peluk atau pelukan adalah sebuah bentuk keintiman fisik yang biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih tanpa memandang usia dan jenis kelamin dengan menyentuh atau memegang erat seputar bagian badan. Pelukan juga dapat dilakukan oleh manusia kepada hewan atau binatang peliharaan.

Contohnya pelukan yang dilakukan oleh seseorang kepada kedua orangtuanya, pelukan dari seseorang kepada adik atau kakaknya, pelukan dari seseorang kepada sahabatnya, pelukan dari seseorang kepada binatang peliharaannya dan lain sebagainya.

Asal usul kata pelukan tidak diketahui secara pasti tetapi ada dua teori yang menerangkan kata pelukan. Teori pertama adalah pelukan berasal dari Bahasa Inggris "hug" (pertama kali digunakan pada tahun 1560-an) yang sama dengan "hugga" bahasa Old Nordic atau bahasa Jerman Utara yang dituturkan oleh orang Skandinavia sekitar abad ke-9 hingga ke-13 yang berarti kenyamanan.

Teori kedua adalah pelukan berasal dari bahasa Jerman "hegen" yang berarti menghargai dan menghormati. Awalnya pelukan memiliki nilai penting yang sakral.

Saat ini, pelukan yang dilakukan oleh seseorang adalah salah satu cara mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang. Pelukan juga terkadang dilakukan oleh dua orang atau lebih pada saat pertemuan awal dan atau berpisah. Ada juga yang melakukannya sebagai sebuah pemberian penghargaan atau cara mengungkapkan rasa bangga.

Nah, pelukan yang dilakukan oleh Prabowo dan Jokowi adalah pelukan yang dapat dikatakan gaya pelukan antar pria. Gaya pelukan jenis ini hanya melibakan bagian atas tubuh atau dada tidak melakukan kontak mata, sekadar menepuk-nepuk punggung satu sama lain. Biasanya pelukan ini dilakukan sebagai cara lain untuk menyapa teman dekat.

Benar, sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Prabowo dan Jokowi melalui pidato di MRT bahwa mereka adalah teman, sahabat bahkan saudara.

Pelukan yang dilakukan oleh Prabowo dan Jokowi sambil menepuk pundak dalam budaya Perancis, Spanyol dan Amerika Latin adalah  sambutan yang menggembirakan.

Pelukan seperti ini juga menandakan seseorang sedang memberi rasa welcome untuk bersahabat yang diberikan lebih kepada teman-teman.

Momen ini menunjukkan bahwa Prabowo dan Jokowi dalam kontestasi pilpres 2019 bertarung dengan keras bahkan diibaratkan seperti Cebong vs Kampret yang dapat diartikan sebagai sebuah permusuhan tetapi diakhiri dengan pelukan yang mau membangun kembali sebuah hubungan persahabatan dengan penuh kegembiraan.

Menarik, dalam pertemuan ini bukan hanya sekedar pelukan yang berarti biasa-biasa saja seperti yang sudah dijelaskan di atas tetapi juga diiringi dengan ciuman pipi atau yang dikenal saat ini dengan istilah cipika-cipiki yang memiliki makna menarik.

Dalam ciuman pipi, kedua orang bersandar ke depan dan menyentuh pipi dengan pipi atau bibir dengan pipi. Pada umumnya di budaya timur khususnya Indonesia, dilakukan dengan cara menyentuh pipi dengan pipi sehingga lebih mudah dikenal dengan istilah cipika-cipiki. Gerakan itu diulangi dengan pipi yang lain atau pipi bagian kiri dan kanan disentuh secara bergantian.

Biasanya cipika-cipiki ini dilakukan sambil berjabatan tangan dan berpelukan. Nah, cipika-cipiki ini adalah sebuah ritual sosial untuk menunjukkan sebuah persahabatan, hubungan keluarga, melakukan salam, untuk memberikan selamat, untuk menghibur seseorang dan juga untuk menunjukkan rasa hormat.

Pilpres 2019, merupakan kedua kalinya Prabowo dan Jokowi bertarung. Pilpres 2019 merupakan ajang kontestasi politik yang panas dan keras bahkan gesekan selalu terjadi dan saling menyakiti. Tak heran, banyak yang mengatakan bahwa Prabowo dan Jokowi akan menjadi rival abadi. 

Untuk itu, pertemuan yang diawali dengan pelukan dan cipika-cipiki ini secara tidak langsung mengatakan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa pertemuan mereka bukan hanya sekedar bersalaman atau memberi selamat tetapi pertemuan mereka menunjukkan sebuah sikap persahabatan dan rasa kekeluargaan. Lebih dari itu, melalui pelukan dan cipika-cipiki ini, Jokowi memberi penghiburan kepada Prabowo yang kalah dalam pilpres dan Prabowo memberi rasa hormat kepada Jokowi yang terpilih sebagai Presiden.

Salut untuk Prabowo dan Jokowi.
Salam!!!
Referensi
: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun