Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal Song Joong Ki dan Song Hye-Kyo, Kisah "Couple Goals" yang Berakhir Tragis

30 Juni 2019   18:50 Diperbarui: 2 Juli 2019   07:52 3811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Song Joong Ki dan Song Hye-Kyo dikenal memiliki banyak penggemar di seluruh dunia sehingga ketika menikah, hastag patah hati menjadi hastag populer di media sosial.

Selain ganteng dan cantik, pasangan ini terbilang pasangan yang romantis sehingga menjadi inspirasi banyak kaum muda dalam menjalani masa pacaran.

Namun, pada tanggal 27 Juni 2019, pasangan ini cerai secara mengejutkan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Song Joong Ki yang menggugat cerai dengan Song Hye-Kyo dengan alasan perbedaan kepribadian.

Pasangan yang disebut Couple Goals ini bukan Couple Goals pertama yang mengalami hal ini. Sebelumnya, Brad Pitt dan Angelina Jolie merupakan pasangan yang terkenal dengan sebutan Brangelina (Brad dan Angelina) memutuskan cerai setelah 12 tahun bersama.

Bukan hanya itu, Gading Marten dan Gisella Anastasia yang merupakan Couple Goals-nya Indonesia yang selalu mengumbar kemesraan di dunia maya memutuskan berpisah setelah 5 tahun membina rumah tangga.

Nah, kemungkinan besar alasan paling tepat Couple Goals ini cerai adalah sama dengan Song Joong Ki dan Song Hye Kyo yaitu perbedaan kepribadian.

Menurut Roucek dan Warren kepribadian ialah sebagai kelompok faktor-faktor psikologis, biologis dan sosiologis yang didasari dengan prilaku indivindu itu sendiri. Faktor-faktor biologis tersebut meliputi keadaan fisik, watak, seksual, sistem saraf, proses pendewasaan indivindu yang bersangkutan dan juga kelainan-kelainan biologis lainnya.

Dalam bukunya berjudul Psychologische Typen, Carl Jung mengelompokkan kepribadian berdasarkan gairah yang dimiliki oleh manusia yaitu Ekstrover dan Introver. Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka sedangkan Introver, biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih perduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri atau dengan kata lain pribadi yang tertutup.

Namun, Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi Carl Jung menyebutnya sebagai ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver.

Nah, pasangan yang memiliki kepribadian berbeda yaitu ekstrover dan introver akan cenderung berbeda dalam segala hal . Misalnya dalam hal melepaskan stres, introver cenderung melakukan aktivitas yang menyendiri sedangkan ekstrover lebih cenderung melakukan aktivitas yang memungkinkan interaksi aktif dengan orang lain.

Contoh lain, cara memilih aksesoris, introver berbeda dengan orang ekstrover. Introver akan lebih memilih aksesoris berwarna netral dan aman seperti hitam, putih, coklat, abu-abu, atau warna pastel dan gelap. Sedangkan untuk orang ekstrover, mereka lebih senang mencoba dengan warna-warna yang berani seperti merah, emas, perak, atau kuning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun