Kemampuan AYH di bidang akademik membuatnya meraih banyak penghargaan termasuk dipercaya sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer.Â
Setelah itu, pada tahun 2001, AHY melanjutkan studi di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. Ia kemudian terpilih menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.
AHY melanjutkan studi magister di Master of Science in Strategic Studies Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Master Leadership and Management George Herbert Walker School, Webster University, dan Master Public Administration Harvard University.
Sekolah-sekolah sejenis untuk karirnya di dunia militer adalah Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikatdan sekolah komando Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat.
Menarik, selama mengenyam pendidikan, AHY selalu diganjar dengan penghargaan dan diberi label lulusan terbaik. Ia sendiri merupakan lulusan terbaik dari Harvard University dan Nanyang Technological University.
Dalam dunia militer, karirnya dimulai dari Perwira Pertama Pusat Kesenjataan Infanteri. Melewati banyak jabatan, AHY terakhir kali menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning.
Memilih pensiun dini adalah komitmen AHY untuk terjun di Dunia Politik. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa ia merupakan kontestan yang kalah dalam Pilgub DKI.
Meskipun demikian, Ketua Umum Partai Demokrat menunjuk lulusan terbaik Harvard University ini sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat pada Pemilu 2019.
Posisi ini menggantikan ayahnya untuk terjun ke daerah-daerah mengkampanyekan gerakan Demokrat. Penulis menilai bahwa inilah salah satu cara SBY menuntut anaknya mengenal dunia politik lebih luas karena di atas kertas, walaupun secara intelektual, AHY masuk dalam daftar top tetapi harus diakui bahwa dunia politik masih baru bagi Ayah Almira Tunggadewi Yudhoyono.
Menarik, ketika kubu Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'aruf sedang memanas pasca Pemilu yang diharapkan ada sebuah rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi tetapi tidak pernah terjadi, AHY memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Jokowi. Baginya, Negeri ini dibangun dengan persatuan.
Pertemuan AHY dengan Jokowi dinilai sebagai pertemuan politik yang ditandai dengan Plat B 2024 AHY di mobil AHY. AHY dianggap melakukan hal ini untuk mempromosikan diri sebagai salah satu kontestan pilpres 2024 nanti.