Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengenal Yunarto Wijaya, Target Utama Pembunuhan 22 Mei

12 Juni 2019   06:04 Diperbarui: 13 Juni 2019   06:55 19582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

Mas Toto dikenal sebagai pekerja keras. Pada tahun 2003, sewaktu kuliah, ia mendirikan sebuah restoran pribadi di  Kelapa Gading, Jakarta Timur. Usahanya terus berkembang hingga tahun 2007 ia memutuskan untuk meniti karirnya di Citybank Indonesia sebagai Professional Banker sambil melanjutkan usaha kulinernya.

Pada tahun 2010, Ia membangun sebuah percakapan dengan Bima Arya Sugiarto yang merupakan dosen favorit Mas Toto waktu menjalani studinya di Unpar. Bima menawarkan kepada Toto untuk bergabung dengan Charta Politika, sebuah lembaga riset dan konsultan politik.

Setelah melalui dialog yang panjang dengan keluarganya, ia mengambil keputusan untuk mengakhiri karirnya di Citybank dan memulai karir yang baru di dunia politik.

"Saya meyakini, ini jalan Tuhan. Ada passion di sana, ada gairah, ada panggilan, ada semangat, ada perasaan bekerja dengan menggunakan hati, dan tentu ada dukungan dari keluarga," ujar alumnus Unpar ini.

Bergabungnya Mas Toto di Charta Politika, ia berkomitmen untuk menjadi pengamat untuk memperbaiki sistem politik yang telah rusak sehingga ketika ia tidak berkontribusi, ia menanggung dosa dari sistem politik itu.

Ia juga berkomitmen untuk tidak terjun dalam dunia politik praktis yaitu bergabung dalam Partai Politik.

Mas Toto memulai karirnya di Charta Politika dengan jabatan sebagai analis politik. Selain melakukan riset dan analisis politik, Mas Toto dan rekan-rekannya di Charta Politika memiliki program pendidikan, pelatihan, serta pendampingan bagi anggota legislatif agar mereka memahami dan fungsi dan perannya.

Selama tujuh tahun ia berperan sebagai analis politik dengan kinerja yang optimal. Tak tanggung-tanggung, ia dipilih menjadi direktur eksekutif Charta Politika. Oleh karena itu, sering kali, pria kelahiran Jakarta ini diundang untuk menghadiri diskusi-diskusi politik di layar kaca.

Salah satu komitmennya yang menarik dalam karirnya sebagai Pengamat Politik adalah bekerja independen dan mensyaratkan kemandirian secara finansial.

"Saya tidak mau menjadi pengamat politik yang bisa dibeli. Orang mau beli berapapun, nggak bisa! Karena kantong saya sudah cukup. Sebagai pengamat politik, saya betul-betul independen!" kata Mas Toto.

Ya, bisnis kuliner, bekerja di Charta Politika dan lembaga konsultan relation yang ia miliki cukup untuk menjamin finansial keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun