"Mulutmu Harimaumu"
Sebuah peribahasa kuno yang dapat berarti kata-kata anda bisa berbahaya bagi diri anda sendiri. Oleh karena itu, setiap kata yang keluar dari mulut kita, terlebih dahulu harus diolah dalam pikiran sampai matang sehingga ketika kata-kata itu dilontarkan tidak menyakiti orang lain.
Suatu pagi saya dipanggil oleh tetangga saya untuk ngopi bersama. Kopi yang disiapkan merupakan kopi yang diolah sendiri dengan cara digoreng sampai hangus kemudian ditumbuk menjadi halus. Kopi yang sudah ditumbuk dicampur dengan sedikit jahe dan sedikit kelapa bakar sehingga aroma dan rasanya benar-benar menggoda.
Disertai dengan keripik singkong yang diiris tipis-tipis, digoreng hingga garing kemudian dioleskan gula air. Disajikan dengan segelas kopi membuat hati tak tahan untuk menikmatinya.
Kopi dan keripik pisang yang disiapkan melalui sebuah proses pengolahan yang baik dan penyajiannya pun menggoda dan mengundang liur untuk terus mengalir.
Kata-kata pun demikian harus diolah dalam pikiran sehingga ketika kata-kata itu dilontarkan, membawa sebuah kesejukan bagi mereka yang mendengar.
Baru-baru ini, Australia dihebohkan dengan ulah seorang dokter. Kata-katanya melanggar hukum dan moralitas manusia. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kata-kata seperti itu tidak harus keluar dari mulut seorang dokter.
Dokter ini bernama Kwan Chen Lee yang berasal dari Singapura tetapi karena ia bersekolah dokter di Australia, ia pun menjalankan profesinya di negeri kanguru itu.
Kata-katanya seperti berikut: "Sejumlah perempuan memang layak diperkosa, dan perempuan jalang congkak itu memang cocok diperkosa," demikian salah satu komentar Lee.
Kata-kata di atas diucapkan dalam sebuah forum diskusi online singapura. Bahkan dikatakan bahwa banyak kata-katanya yang tidak etis dan tidak pantas diungkapkan. Apalagi ia adalah seorang dokter.