Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Puji Pidato Jokowi, Anisa Pohan Sindir Prabowo?

5 Juni 2019   19:44 Diperbarui: 5 Juni 2019   20:01 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia kadang dibilang aneh. Ya, karena sifat dan karakter manusia tidak sama. Ada yang pemarah, penakut, pemalu, pemalas dan pe...... lainnya. Tetapi disamping itu, Manusia punya nilai baiknya. Tidak pemarah, tidak penakut, tidak pemalu, tidak pemalas dan tidak pe..... lainnya.

Namun, tidak berarti seorang pemarah memiliki sisi baik tidak pemarah. Hehe. Sisi baiknya pasti hal yang lain. Intinya bahwa manusia memiliki dua sisi yang tidak dapat dipisahkan yaitu kelebihan dan kekurangan.

Entah statusnya menjadi seorang pemimpin yang hebat atau apapun itu yang dianggap luar biasa oleh orang lain, selagi ia adalah seorang manusia, ia tetap memiliki kekurangan.

Begitupun Jokowi dan Prabowo walaupun mereka calon orang nomor satu di Indonesia, mereka tetap memiliki kekurangan. Prabowo mungkin dinilai orang yang marah-marah dan ceplas-ceplos. Jokowi mungkin juga dinilai pendiam dan sebagainya. Penilaian pun tergantung masing-masing orang.

Baru berapa hari yang lalu kita melewati sebuah kedukaan yang menimpa bangsa Indonesia. Berpulangnya Ibu Ani Yudhoyono adalah kehilangan Flamboyan nan indah yang pernah dimiliki Indonesia.

Namun, duka itu diusik oleh secuil kalimat yang tidak disangka mengecewakan SBY dan keluarga bahkan seluruh bangsa Indonesia. Secuil kalimat itu terselip belasungkawa Prabowo Subianto ketika bertakziah ke SBY dan keluarga di Cikeas.

Disisi lain, Jokowi menyampaikan pidatonya yang sangat menarik dan sangat indah dan manis didengar. Bahkan, ia menyinggung Flamboyan karya SBY sebelum Ibu Ani meninggal.

Dalam akun Twitternya, Anisa Pohan, menantu SBY mengatakan bahwa pidato itu memang sangat indah. Bahkan ia mengatakan bahwa jika Ibu Ani masih hidup, pasti ia senang mendengarnya.

"Terima kasih kepada Presiden @jokowi yang sudah memberikan pidato perpisahan kepada Memo @aniyudhoyono di pelepasan terakhirnya di TMP Kalibata. "Pidato Bapak sangat sangat indah...jika Ibu dapat melihat semuanya pasti akan sangat berbahagia dan tersenyum kepada bapak seperti di foto ini," cuitan Anisa Pohan di akun Twitternya.

Apakah pujian Anisa Pohan kepada Jokowi ingin menyindir Prabowo yang dalam belasungkawanya mengecewakan SBY? Jawabannya adalah tergantung perspektif masing-masing orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun