Saya memang hobi membaca, tertarik dengan dunia politik dan sepakbola walaupun tidak tahu bermain bola. Berita-berita ini saya selalu update dan bermimpi suatu saat menulis artikel.
Saya down lagi, proses belajar jadi mandek. Saya benar-benar tidak menulis lagi, membaca pun tidak. Kemudian tahun 2018, saya lebih banyak membaca dan berusaha menulis ketika mendengar kasus perdagangan orang yang semakin merajalela di NTT.
Sebuah artikel saya tulis untuk mengkritisi pemerintah yang tidak becus mengurus daerah. Saya ingin artikel tersebut terbit di media massa tetapi segala upaya tidak membuahkan hasil. Karena dalam penulisan artikel tersebut saya benar-benar dalam puncak emosi untuk menuangkan segala kritik saya maka saya harus berjuang agar tulisan itu tidak sia-sia tapi dibaca oleh banyak orang.
Saya berusaha menyebarkan via WhatsApp tetapi saya rasa ini akan berlalu begitu saja. Saya mencoba daftar di Hipwee untuk memposting tulisan-tulisan saya dari pada di media cetak. Namun, beberapa alasan, saya tidak lanjut menulis di Hipwee.
Mei 2018, saya mencoba membuat akun di Kompasiana untuk menulis. Kompasiana diperkenalkan oleh seorang Penjelajah Kompasiana, Pak Arnold Adoe satu tahun lalu. Saya mulai menulis Artikel. Dua Artikel pertama tidak mendapat label. Saya pikir wajar, saya baru belajar menulis tetapi artikel ketiga masuk kategori pilihan dan akhirnya Headline.
Secara pribadi saya senang karena artikel tersebut tentang masalah pendidikan di NTT. Artikel tersebut di twit kompas dan viewersnya cukup gemuk. Semangat menulis kembali berkobar.
Saya mengikuti beberapa lomba blog dan essai tapi tidak berhasil. Kemudian saya sempat vakum di Kompasiana selama 6 bulan. Semangat menulis kembali hilang.
Awal tahun 2019, saya kembali aktif menulis. Menulis tentang pendidikan dan budaya serta beberapa artikel politik. Bulan Maret, April dan Mei 2019 merupakan bulan paling produktif untuk saya. Saya hanya membutuhkan jam terbang tinggi untuk menjadi penulis handal seperti kompasioner yang lain karena sejujurnya saya penulis pemula yang masih amburadul dalam menulis.
Bulan Maret dan bulan April diadakan sebuah blog competition kotak suara dengan tulisan yang berisi kampanye dukungan kepada paslon tertentu. Isi artikel harus mendidik atau berisi konten positif.
Dua artikel saya ikut sertakan dalam kompetisi tersebut yaitu Tsunami Politik tidak bisa menenggelamkan Jokowi dan Prinsip Kebijakan Ekonomi Jokowi. Artikel pertama Headline dan kedua tidak diberi label sama sekali.