Bagian yang merupakan klimaks dari Pawai Paskah ini. Adegan dari Yesus ditangkap di Taman Getsemani, proses penyaliban, mati dan dikuburkan kemudian bangkit dari kematian lalu naik ke sorga.
Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa atas maut. Bukti ini dicatat dalam Injil Matius (28:1-2). Peristiwa ini kita dapat menarik makna bahwa Yesus adalah Allah yang tidak dapat dikekang oleh maut. Ia adalah Allah yang berkuasa atas dosa.
Melalui kebangkitan Yesus diharapkan masyarakat NTT bangkit dan Sejahtera sesuai dengan Visi Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. NTT harus bangkit dari kemiskinan dan kebodohan agar jangan diperjual belikan seperti barang. Akhirnya masyarakat meraih kesejahteraan sosial yang sesungguhnya.
Dalam prosesi paskah ini, harapan Gubernur NTT adalah Ritual Agama ini harus masuk dalam kalender Pariwisata NTT. Ia berharap melalui Perbup, Prosesi Pawai Paskah Amanuban Timur dijadikan sebagai Wisata Rohani Timor Tengah Selatan dalam nuansa budaya untuk menjaga kearifan lokal. Harapan terbesarnya adalah souvenir berupa salib dan kain adat yang digunakan oleh peserta, kedepan dijual kepada mereka yang hadir untuk menyaksikan ritual ini. Disamping itu, disiapkan penginapan seperti vila dan restoran untuk tamu atau turis yang akan datang. Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarkat NTT dan TTS secara khusus.
Selain Gubernur NTT, Dalam wawancara bersama Bupati TTS, Epi Tahun, Ia berharap ritual yang sudah dilakukan secara berturut-turut delapan kali ini menjadi sebuah histori yang bukan hanya dikenang tetapi terus diceritakan seperti ini sebagai salah satu kearifan lokal Kabupaten Timor Tengah Selatan yang terus dipelihara.