Pawai dilakukan sepanjang  kurang lebih tiga kilometer dengan berjalan kaki. Selain melakonkan kehidupan Yesus, pawai ini juga dibungkus dalam rangkaian ibadah yang berbeda dari biasanya. Langkah demi langkah diiringi dalam musik dan lagu rohani dalam ragam Bahasa Dawan dan juga Bahasa Indonesia.
Terdapat delapan titik perhentian termasuk star dan finis. Setiap titik ini dilengkapi dengan tiga salib sebagai simbol paskah dan memiliki adegan masing-masing. Adegan-adegan tersebut mengisahkan kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus yang.
TITIK PERTAMAÂ
Titik ini berlokasi di tempat star. Adegan ini merupakan adegan pertama yang menceritakan tentang peristiwa Yesus memanggil murid-murid-Nya. Adegan ini diperankan oleh 12 orang laki-laki dan Tuhan Yesus sendiri diperankan oleh seorang Pendeta. Dalam konteks mata pencaharian murid-murid Yesus pada zaman Yahudi kala itu, mereka memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda, ada yang nelayan, pemungut cukai dan sebagainya. Disesuaikan dengan konteks Amanuban Timur, Dalam adegan ini, Tuhan Yesus memanggil mereka dari pekerjaan mereka sebagai petani, peternak, tukang kayu dan tukang ojek untuk mengikut-Nya.
Dalam adegan ini mengajarkan kepada kita bahwa melalui peristiwa Paskah ini, Yesus mengajarkan tentang kebhinekaan dalam satu kesatuan. Kita yang pada dasarnya berbeda secara suku, agama dan ras berada dalam satu kesatuan yaitu Negara Kesatua Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, adegan ini mengajarkan kepada kita bahwa kita yang memiliki profesi yang berbeda, bahkan berada dalam sebuah kondisi kehidupan yang berbeda baik itu miskin ataupun kaya, kita harus saling mengasihi sebagai keluarga yang telah disatukan dalam Pancasila.
TITIK KEDUAÂ