Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menarik, Permainan Angka Pilpres 2019

14 April 2019   23:31 Diperbarui: 17 April 2019   22:32 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

17 April sudah di depan mata. Hati seakan-akan tercopot tak kuat menanti hasil. Mungkin karena ada kegentaran menghadapi hasil yang tidak pasti atau hasil yang masih dalam bayangan apalagi kekalahan sering membayangi.

Politik Pilpres 2019 kali ini cukup panas karena dikaitkan dengan isu-isu yang menakutkan. Bahkan terdapat Paslon yang mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030 dan juga ada gerakan-gerakan yang bermain di belakang layar.

Tak sadar, pendukung gentar dengan situasi yang akan terjadi. Ramalan-ramalan situasi Indonesia ke depan sering dilontarkan dari asumsi yang disebabkan oleh ketakutan. Ketakutan inilah yang membuat gemetar menanti hasil pilpres. Takut jika orang yang didukung mungkin akan kalah.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Alvara, LSI Denny JA, Y-Publica, Indikator, SMRC, Roy Morgan, Charta Politika, Median, Cyrus, Celebes Research Center, Indo Barometer, Konsep Indonesia, Litbang Kompas, PolMark, NIRC, Populi Center, CSIS, Polmatrix Indonesia, LKPI, Indomatrik, Indodata, Poltracking, Indopolling.

Survei mulai dilakukan dari setelah pencalonan hingga saat ini. Rata-rata survei menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'aruf unggul di atas Prabowo-Sandi. Namun, di awal April survei dari dua lembaga yang baru melakukan Survei yaitu LKPI dan Indomatrik menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandi unggul di atas Jokowi-Ma'aruf. Akan tetapi, 13 lembaga survei memiliki hasil yang berbeda dimana elektabilitas Jokowi-Ma'aruf unggul di atas Prabowo-Sandi.
Oleh karena itu, apakah terdapat kemungkinan besar peluang menang antara kedua paslon sama?

Melirik beberapa data survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei sejak Agustus tahun lalu, Mari kita bermain angka.

SURVEI SEBELUM DEBAT

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Survei dilakukan oleh Alvara, LSI Denny JA, Y-Publica, Indikator, SMRC, Roy Morgan, Charta Politika dan Median. Survei dilakukan beberapa kali dari bulan Agustus 2018 sampai dengan Januari 2018.

Berdasarkan data tersebut di atas, diperoleh rata-rata hasil yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'aruf 54,4% dan Prabowo-Sandi 33,4% sedangkan lainnya 12,1%.

SURVEI SETELAH DEBAT PERTAMA

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Survei kali ini dilakukan oleh 6 lembaga survei yaitu Cyrus, LSI Denny JA, Celebes Research Center, SMRC, Roy Morgan dan Indo Barometer. Survei dilakukan pada pertengahan Januari sampai dengan Awal Februari.

Berdasarkan data survei tersebut, diperoleh rata-rata hasil yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'aruf meningkat dari 54,4 menjadi 55,4% dan Prabowo-Sandi pun meningkat dari 33,4% menjadi 33,8% sedangkan lainnya 10,1%.

SURVEI SETELAH DEBAT KEDUA

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Survei setelah debat kedua ini dilakukan oleh 9 lembaga survei yaitu Konsep Indonesia, LSI Denny JA, Alvara, Litbang Kompas, SMRC, PolMark, Roy Morgan, Charta Politika, NIRC Populi Center. Survei dilakukan pada saat setelah debat sampai dengan tanggal 15 Maret.

Berdasarkan data hasil survei, maka rata-rata hasil menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'aruf turun dari 55,4% menjadi 53,5% dan Prabowo-Sandi pun turun dari 34,8% menjadi 34,1% sedangkan lainnya 12,4%.

SURVEI SETELAH DEBAT KETIGA

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Survei setelah debat kedua ini dilakukan oleh 6 lembaga survei yaitu Indo Barometer, CSIS, LSI Denny JA, Polmatrix Indonesia, Indikator dan Y-Publica. Survei dilakukan pada saat setelah debat sampai dengan akhir Maret.

Berdasarkan data-data survei tersebut, diperoleh rata-rata hasil yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'aruf naik dari 53,5% menjadi 54,1% dan Prabowo-Sandi pun kembali naik dari 34,1% menjadi 34,9% sedangkan lainnya 11,0%.

SURVEI SETELAH DEBAT KEEMPAT

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Survei kali ini membuat heboh setelah LKPI dan Indomatrik menetapkan elektabilitas Prabowo-Sandi unggul di atas Jokowi-Ma'aruf. Berbeda dengan 14 lembaga survei lainnya yaitu Roy Morgan, Indodata, Cyrus, NIRC, Median, Indo Barometer, Poltracking, Alvara, Indopolling, SMRC, LSI Denny JA dan Charta Politika. Keempat belas lembaga survei ini menetapkan elektabilitas Jokowi-Ma'aruf di atas Prabowo-Sandi. Survei dilakukan dari akhir Maret sampai dengan tanggal 10 April.

Berdasarkan hasil survei maka rata-rata hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'aruf turun dari 54,1% menjadi 53,9% dan Prabowo-Sandi naik 5% dari 34,9% menjadi 39,9% sedangkan lainnya 6,2%.

ANALISIS DATA
Pertama, Dari hasil rata-rata yang diperoleh maka diprediksi pada tanggal 17 April 2019 Jokowi-Ma'aruf menang dengan perolehan suara kurang lebih 54,24% sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh suara sebanyak kurang lebih 35,24% jika kurang lebih 10,52% suara rusak atau tidak sah. Akan tetapi jika 10,5% memilih golput makan Jokowi-Ma'aruf akan tetap menang dengan presentase disesuaikan dengan Data Pemilih Tetap.

Kedua, jika 10,52% pemilih memilih Jokowi-Ma'aruf makan Jokowi-Ma'aruf akan menang dengan perolehan suara sebesar kurang lebih 64,76% sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh suara kurang lebih 35,24%. Akan tetapi jika 10,52% tersebut memilih Prabowo-Sandi maka Jokowi-Ma'aruf tetap menang juga karena perolehan suara Prabowo-Sandi hanya 45,76% sedangkan Jokowi-Ma'aruf 54,24%.

Ketiga, jika 10,52% pemilih terbagi dua kepada kedua paslon, maka Jokowi-Ma'aruf akan memperoleh suara sebesar kurang lebih 59,50% sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh suara sebesar kurang lebih 40,50% sehingga Jokowi-Ma'aruf tetap menang.

Keempat, Jika dilihat dari peningkatan dan penurunan elektabilitas pada survei terakhir maka Jokowi-Ma'aruf akan memperoleh suara sebesar kurang lebih 54,04% sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh suara sebesar kurang lebih 40,50%. Asumsi lainnya jika 5,46% suara rusak atau tidak sah.

Kelima, Jika benar bahwa peningkatan elektabilitas Prabowo-Sandi konsisten dan naik setelah debat kelima sampai H-1 maka Prabowo-Sandi akan memperoleh suara sebesar kurang lebih 45,50% sedangkan Jokowi-Ma'aruf akan memperoleh suara sebesar 54% sehingga Jokowi-Ma'aruf tetap menang. Asumsi lainnya jika 0,5% suara tidak sah.

Keenam, Jika 5,46% suara memilih Jokowi-Ma'aruf maka Jokowi-Ma'aruf akan memperoleh suara sebesar kurang lebih 59% sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh suara sebesar kurang lebih 41% sehingga Jokowi-Ma'aruf tetap menang.

Dari analisis tersebut, maka besar peluang kemenangan oleh Prabowo-Sandi tidak ada. Oleh karena itu, prediksi saya, Jokowi-Ma'aruf akan menang dengan perolehan suara sebesar kurang lebih 54% sedangkan Prabowo-Sandi sandi harus mengakui kemenangan Jokowi-Ma'aruf dengan perolehan sebesar suara kurang lebih 46%.

Salam!!!

Sumber:

Berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun