Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Belajar dari Pola Makan Petani Timor, Mari Kita Hidup Sehat

8 April 2019   17:33 Diperbarui: 30 April 2019   06:28 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayur-sayuran dan buah-buahan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Konsumsi sayuran yang banyak lebih sehat dibandingkan dengan konsumsi daging yang banyak mengingat peran sayuran dalam tubuh lebih baik.

Sayuran berfungsi untuk melancarkan BAB, Pencernaan yang sehat, sumber vitamin, mineral, dan gizi bagi tubuh, Sumber utama serat, Mencegah kanker, Meningkatkan sistem imun, Meningkatkan kesehatan syaraf dan mata.

Oleh karena itu, jelas bahwa sayur-sayuran sangat dibutuhkan. Permintaan pasar terhadap sayur semakin hari semakin tinggi. Kadang kala permintaan lebih besar dari penawaran.

Menanggapi hal ini, para supplier atau petani sayuran harus menyediakan sumber sayuran yang cukup untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Untuk itu, pengembangan lahan harus terus dikembangkan.

Karena jika permintaan selalu besar dari penawaran makan akan terjadi kenaikan harga (harga tidak normal). Berbeda dengan jika penawaran yang lebih besar dari permintaan, harga akan normal atau turun.

Di pasar-pasar tradisional, persediaan sayuran tidak pernah kurang tetapi untuk jenis-jenis tertentu, mengalami kekurangan. Persediaan sayuran di pasar-pasar tradisional adalah lebih banyak diisi dengan sayur putih, kol, kangkung, kacang panjang, picai dan ada beberapa yang sejenis. Kebanyakan sayur-sayuran ini menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang tidak sehat untuk dikonsumsi.

Ada beberapa sayuran yang hanya dihasilkan di musim-musim tertentu tumbuh secara alamiah yang tidak menggunakan pupuk maupun pestisida. Ada beberapa yang dibudidayakan di  musim hujan yang tidak menggunakan pupuk dan pestisida juga.

Di Timor, sayuran yang tidak dibudidayakan dan tumbuh secara liar adalah marungga atau yang dikenal dengan sebutan daun kelor. Kelor banyak tumbuh di hutan tetapi ada juga yang membudidayakan. Akhir-akhir ini, di NTT membuat bubuk kelor lalu diekspor ke Afrika mengingat kelor berhasil menghapus gizi buruk di Afrika.

Sayuran yang dibudidayakan oleh petani di musim hujan adalah labu kuning (labu lilin) yang umur hidupnya hanya 6-7 bulan tergantung iklim. Sedangkan pepaya dibudidayakan di musim hujan akan tetapi umur hidupnya lebih panjang dan bertahan hingga tahun.

Sayur-sayuran di atas merupakan sayuran favorit petani di Timor. Penting untuk diketahui bahwa makanan pokok orang Timor adalah Jagung. Sayur-sayuran ini, dicampur dan dimasak bersamaan dengan jagung tanpa menggunakan bahan perasa. Jagung dimasak seperti ini menjadi makanan favorit para petani jagung di Timor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun