Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

ISIS Kalah, Waspadai Ideologinya

29 Maret 2019   10:44 Diperbarui: 14 Juli 2019   13:14 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebingungan inilah yang harus kita simpulkan bahwa tidak semua Salafi itu Jihad. Hal ini dibenarkan dalam pernyataan pejabat pemerintah Jerman dalam siaran Deutsche Welle, April 2012 bahwa Salafi memiliki hubungan yang kuat dengan terorisme akibat Jihad tadi. Namun, dalam pernyataan tersebut, pemerintah Jerman juga mengatakan bahwa tidak semua Salafi teroris. Semua orang perlu menggarisbawahi kalimat klarifikasinya.

Dalam pandangan Sosiologi Kritik, Salafi sering menafsirkan nilai-nilai atau tradisi Islam. Secara umum, Salafi menentang nilai-nilai Islam tradisional. Akibatnya, pandangan ini meluas kepada mereka yang tidak mengenal Islam yang sebenarnya dan membuat sebuah stigma yang merusak citra Islam.

Ideologi Salafi yang menganut Jihad ini kemudian berkembang dan munculnya gerakan ISIS yang sangat meresahkan dunia. Di Irak, rumah para umat Nasrani di tandai dengan huruf N. Mereka disiksa dan ditindas habis-habisan untuk mengakui ISIS. Ironisnya, Kaum Salafi dan Muslim yang berbeda pandanganpun ditindas bahkan dibunuh.

Pembunuhan kepada sesama Muslim ini merupakan suatu tindakan yang hendak membuat tembok pemisah dengan Islam Syah. Disebut, tindakan ini merupakan salah tindakan paling kejam selain pemenggalan kepala bagi mereka yang menolak mengikuti ISIS.

Penumpahan darahlah yang membuat ISIS harus dibasmi. Upaya ini terus dilakukan akan tetapi ISIS sempat berkuasa beberapa tahun. Mereka menguasai Mossul-Irak dan Raqqa-Suriah dalam waktu sekejap tetapi membutuhkan kurang lebih 3 tahun untuk membuat mereka kehilangan jantung pertahanan kekuasaan di kedua kota ini.

Dunia tidak kehabisan akal dan terus dengan segala bentuk upaya membombardir ISIS. Akhirnya, kita semua tahu, pada tanggal 23 Maret 2018, jantung pertahanan mereka yang terakhir di Baghuz, Suriah pun direbut kembali sehingga ISIS dinyatakan kalah oleh Pasukan Demokratif Suriah (SDF)

Kekalahan ISIS ini mengundang banyak tanggapan. Salah satu pernyataan dari Komandan SDF, Mazloum Kobane. Ia mengatakan, Target sekarang adalah menghilangkan sel-sel tidurnya ISIS. Tujuannya adalah benar-benar membasmi ISIS dari muka bumi.

Pernyataan lainnya dari Presiden AS, Donald Trump. Ia mengatakan, AS akan tetap waspada terhadap ISIS. Pernyataan ini sebagai himbauan kepada kita semua bahwa ada kemungkinan masih ada ISIS.

Presiden Perancis pun menghimbau untuk terus berjuang karena ancaman masih ada. Perjuangan harus terus dilanjutkan sampai kapan ISIS benar-benar hilang.

Pasca kekalahan ISIS ini saya pun ingin berkomentar. ISIS dibasmi, waspadai gerakannya dalam bentuk yang lain.

Melihat pada sejarah, Ideologi Jihad ini susah dibasmi. Ideologinya seperti alang-alang yang jika dibakar hangus, ia akan tumbuh lebih kuat dari sebelumnya. Hari ini mereka diberantas tapi ideologi ini terus akan ada karena ideologi ini terlanjur tercatat dalam sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun