Saya menghadapi banyak masalah remaja di sekolah, dan saya tidak mengaku sebagai seorang guru yang baik karena saya pernah dikenal sebagai guru yang jahat akan tetapi cara-cara yang saya lakukan tidak mampu merubah satu anakpun.
Guru harus memberikan pendampingan, perhatian, dan kasih yang tulus kepada siswa. Ketika beranjak dewasa, anak-anak akan menghabiskan waktunya di sekolah. Guru harus menjadi konselor dan motivator yang baik bagi siswa-siswa di sekolah. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, guru tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membagikan nasihat kehidupan, ajaran, keterampilan, dan pengalaman kepada siswa. Jika guru menunjukkan pendampingan, perhatian, dan kasih yang tulus kepada siswa, tentu siswa akan merasa dihargai dan memiliki semangat belajar yang tinggi di sekolah. Proses konselor yang baik oleh para guru ini dapat mengantisipasi adanya permasalahan perilaku pada siswa dan juga mencegah terjadinya kenakalan remaja.
Inilah yang kemudia saya lakukan, saya memilih masuk dalam dunia mereka, saya menciptakan suatu komunitas baru dengan mereka. Komunitas yang terdidik, komunitas yang membawa mereka ke arah yang lebih baik. Saya memilih tinggal dengan beberapa murid saya yang paling banyak membuat masalah di sekolah dan berusaha mendidik mereka sebagai orang tua dengan perhatian dan kasih yang tulus tanpa merotani mereka. Saya sangat bersyukur, ada perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
Remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial sehingga diperlukannya peran guru yang professional dalam mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa melalui jalur pendidikan formal khususnya pendidikan menengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H