Mohon tunggu...
Ratu Ayu Neni Saputra
Ratu Ayu Neni Saputra Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

tak ada yang istimewa tapi berusaha menjadi yg teristimewa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panggung Kefanaan

17 April 2013   17:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang menghabiskan hidupnya dalam semalam saja, dalam sebotol anggur di perapian.

ada yang menikmati kelezatan hati dari hasil curian,dalam rumah sahabatnya hanya demi kepuasan sesaat.

ada yang mengatakan " aku adalah angin, yang bisa sampai pada suatu tempat, kapan saja tidak ada yang tak mungkin , untuku dan untuknya.

ada yang ingin jadi anjing untuk mata-mata jalang, hanya demi mencairkan liur-liur kesepian.

ada orang yang dengan kodratnya menunggu malaikat Ijroil datang dengan lebih cepat,menggendong sisa tubuhnya untuk dijadikan suluh api neraka.

aku memandang dengan luka dan duka, menangisi airmata lelaki dan perempuan, pada panggung sandiwara.

perempuaku yang kesepian akhlak, menjilbabi tubuhnya, untuk menutupu liang rahim yang sudah busuk.

Tuhan itu sangat baik dan tidak sombong, Dia memberi jalan pada umatNYA untuk memilih gelap dan terang, bahkan dengan sangat baiknya Tuhan mengutus malaikat dan setan untuk merayakan pesta kefanaan.

Tuhan menyediakan apa saja,yang diminta umatnya tanpa kecuali pada ruang surga dan neraka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun