Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban sebuah bangsa. Menurut KBBI, pendidikan berasal dari satu kata kerja yaitu "mendidik" yang berarti memelihara dan mengajarkan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain maupun secara otodidak atau belajar sendiri. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan.
Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia masih belum juga berhasil. Terutama di beberapa wilayah khusus seperti yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan, kesenjangan hasil pendidikan daerah tersebut begitu jauh. Sehingga mutu pendidikan sangat penting ditingkatkan, khususnya di daerah terpencil. Meningkatkan mutu pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Apalagi mengingat bahwa ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan khusus.
Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada beberapa daerah yang peningkatannya kurang significant. Bahkan, untuk menyamakan mutu pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah-daerah yang terpencil dan minim sumber daya manusia.
Bukan rahasia lagi jika Indonesia mempunyai banyak wilayah yang masih tergolong daerah terpencil. Di berbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dioperasikan secara maksimal. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, media pembelajaran, dan transportasi siswa pergi sekolah serta sarana prasarana lainnya.
Ternyata banyak sistem pendidikan di daerah tersebut yang belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah-olah pemerintah hanya fokus ke pendidikan yang berada di kota-kota besar Indonesia. Jika di lihat dari media online atau televisi banyak yang memberitakan mengenai kondisi pendidikan yang tak layak di sana. Namun, pemerintah  tetap berupaya meningkatkan mutu pendidikan termasuk daerah terpencil sebaik mungkin.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di daerah terpencil. Sehingga sulit terjangkau oleh pemerintah, diantaranya:
- Akses Perjalanan yang Sulit. Akses yang sulit merupakan salah satu kendala dari berbagai problem di daerah terkecil, termasuk problem dalam mengakses pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah maka pemerintah, kepala sekolah, guru, maupun pihak lain yang ingin meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut tentu akan mengalami kesulitan. Bahkan siswa juga merasakan kesulitan dalam menjangkau sekolah sebab akses yang kurang memadai.
- Kurangnya Tenaga Pengajar. Jumlah tenaga pengajar tentunya sangat minim di daerah terpencil. Sehingga akan menyulitkan setiap pendidik dalam mengajar dan menjalankan tugas lainnya. Selain itu, untuk mencari guru yang berkualitas dan siap di tempatkan dimana saja tidaklah mudah. Apalagi jika di tempatkan di daerah terpencil yang sarana prasarananya kurang memadai dan akses perjalanan yang sulit. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk melangkah ke arah tersebut.
- Kurangnya Kesadaran bagi Masyarakat tentang Pendidikan. Di daerah terpencil kesadaran untuk melanjutkan pendidikan memang sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurangnya kesadaran individu, faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya disini berkaitan dengan kultur masyarakat seperti pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.
- Kurangnya Dukungan Masyarakat. Dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan. Jika masyarakat bisa percaya pada proses pembelajaran yang berjalan  maka akan lebih mudah bagi pendidik. Dukungan masyarakat yang dibutuhkan diantaranya dukungan moral terhadap para pengajar (BayuAsyari, kompasiana, 2021).
Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil, maka dilakukan berbagai upaya dengan sungguh-sungguh mencari solusi dari permasalahan yang ada. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih penting terutama di daerah terpencil. Agar dapat menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK. Usaha ini dapat dilakukan oleh masyarakat, guru, maupun pemerintah serta pihak lainnya.
Dukungan Masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar. Sebelum itu, mereka harus bisa menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan Negara.Â
Selain itu, guru diharapkan bisa memberikan peran lebih besar lagi. Karena, peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun kondisinya. Apalagi menjadi pendidik di daerah terpencil yang masih minim. Jadi untuk melakukan peran itu secara efektif maka diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan yaitu tantangan terbesar yang harus segera dilakukan pemerintah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil antara lain: Pertama, menyediakan bantuan anggaran dalam pendidikan seperti BOS, bantuan operasional sekolah, bantuan bidik misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Kedua, meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau pendidikan profesi yang melatih kemampuan guru selama kurang lebih setahun.
Ketiga, melakukan revisi dan memperbaiki kurikulum yang kurang berdampak pada kemajuan pendidikan di daerah terpencil. Keempat, mengirimkan tenaga pengajar  untuk membantu ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, contohnya saja program Indonesia mengajar dan SM3T. Kelima, memperbaiki akses transportasi agar perjalanan yang ditembuh lebih mudah dan tidak lagi berbahaya serta membangun sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kenyamanan proses belajar. (Blogrez, 2017).
Selain hal-hal diatas, mungkin masih banyak lagi usaha-usaha pemerintah yang tengah di gerakan. Dengan demikian, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah terpencil. Tetapi hal yang perlu diperhatikan ialah pemerintah perlu mengembangkan atau meningkatkan program yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H