Aku melotot ke arah Pak Riyan. Pandangannya melirik sinis padaku. Langkah kupercepat, lalu menyimpan semua yang kubawa di atas mejanya. Sebelum menghilang dari ruangan itu, kulayangkan tatapan nanar pada Pak Riyan. Sesampainya di kelas, aku melihat Nania tergelak, menatapku sinis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!