Mohon tunggu...
NENING LATIFAH AL AMIN
NENING LATIFAH AL AMIN Mohon Tunggu... Guru - Hamba yang hina....

Penikmat buku dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rinjani (Sebuah Nama)

17 Mei 2022   09:30 Diperbarui: 17 Mei 2022   09:57 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kebahagiaan mendapatkan momongan. Sumber : aladokter.com

Betapa terkejutnya aku ternyata hasil pemeriksaan HSG saluran tuba fallofinya tersumbat. Setelah UGS penyebabnya adalah kista di ovarium yag menekan ke saluran tuba fallofi dan akhirnya harus dioperasi cessar lagi. Saat itu aku merasa benar-benar merasa bukanlah wanita seutuhnya, bukan wanita yang sempurna yang tak bisa segera memberikan keturunan kepada suaminya. Namun dengan kesabaran suamiku, dia yang selalu memberiku kekuatan. Aku berhasil melewati fase ini yaitu dua kali operasi cessar.

Akhirnya dokterpun memberikan penjelasan tentang kodisiku. Peluang untuk bisa hamil sangatlah kecil karena organ-organ reproduksi sudah tidak ada, pada opersai cessar pertama tuba fallofi kanan diangkat, sedangkan pada oprasi cessar kedua tuba fallofi dan indung telur (ovarium) sebelah kiri sudah diangkat, jalan satu-satunya adalah dengan bayi tabung.

Bayi tabung bukanlah hal yang mudah. Ketika kami diskusikan kepada keluarga ada sebagian yang tidak mengijinkan terutama Kak Alpian kakak laki-lakiku dengan alasan hukum menurut agama. Kemudian masalah biaya dari awal sampai aku dinyatakan positif, hasil surveyku ke Bandung kala itu, biaya bayi tabung berkisar antara 70-80 juta. Belum lagi segala kemungkinan bisa terjadi sampai proses melahirkan, karena dari pemeriksaan awal kandunganku lemah. Namun kita tak pantang menyerah terus berusaha dan tetap semangat berikhtiar sampai Allah menjawab semua do'a -- do'a kami.

***

          Bandung, Februari 2021... 

Hari ini aku berada di rumah bibiku di Bandung sedang bersiap-siap untuk pemeriksaan awal untuk proram bayi tabung. Kamipun segera berangkat menemui dokter yang memang sudah dijadwalkan utuk bertemu dan berkonsultasi. Serangkaian pemeriksaan dengan segala harapan terbaik semoga aku memang benar-benar bisa melaksanaan program bayi tabung. Namun kembali betapa terkejutnya aku hasil pemeriksaan hormon AMH-ku menunjukan nilai yang sangat kecil. Jadi kemungkinan peluang kesuksesan program ini juga kecil. Saat itu aku tak tahu lagi harus berkata apa, kaki lemas, aku tak kuasa lagi untuk berdiri, airmataku berderai tanpa bisa kuhentikan. Suamikupun terisak, baru kali ini aku melihat airmatanya berlinang. Selama ini dia selalu kuat. Dokterpun masih memberikan kami harapan bahwa kita coba saja, kita ikhtiarkan saja, Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Akhirnya kamipun pulang ke Banjar dengan segala rasa yang berkecamuk dalam hati. Aku telah memasrahkan hidupku pada suamiku, dan suamikupun tetap dengan segala keteguhan hantinya. Bahwa kita akan tetap besama selamanya sampai maut memisahkan. Dia tidak berniat untuk mencari istri lain, cukup hanya aku.

Rinjani tinggalah sebuah nama yang belum tertulis kisahnya. Rinjani tetap menjadi sebuah do'a yang kami langitkan kepada sang pemilik kehidupan. Rinjani tetap menjadi harapan atas kehadirannya melengkapi kebahagiaan kami, kebagaiaan keluarga besar kami. Jika bukan Rinjani, masih ada nama lain yang kami tunggu kehadirannya, Jika seorang laki-laki, aku akan memberikannya nama Agung.

***

Ujian setiap orang memang berbeda-beda dan salah satu ujian rumah tangga adalah anak. Sesungguhnya ujian diberikan kepada seorang hamba adalah untuk meningkatkan derajatnya. Kesabaran dan keikhlasan adalah penilaian yang sedang Allah jalankan. Manusia hanya bisa berencana, namun Allah-lah Sang Penulis Takdir. Kami hanya bisa berikhtiar dan bertawakal. Ikhlas dan pasrah menerima takdir yang telah Allah gariskan untuk kita adalah sebaik-baik penerimaan terbaik seorang hamba. Jika kami memang ditakdirkan tidak memiliki keturunan kamipun ikhlas, hidup kami terus berjalan dan dalam setiap perjalan itu kami sertai dengan ibadah lain untuk kami persembahkan dan kelak akan kami petik diakhirat yang kekal abadi.

Untuk suamiku tercinta, terimakasih atas segala cinta dan limpahan kasih sayang yang telah kau berikan. Aku tak pernah menyangka kamu adalah orang yang Tuhan pilihkan untuk melengkapi separuh agamaku, menemani setiap langkahku, membimbingku dan menerima aku apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang aku miliki. Saat aku terjatuh sedalam-dalamnya, kamu adalah alasan mengapa sampai saat ini aku masih tetap berdiri tegak. Kamu yang menjadi sumber kekuatan untuk bangkit dan kembali menemukan arti hidup. Semoga Allah senantiasa selalu memberikan limpahan rahmatNya kepadamu. Aku mencintaimu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun