Semarang, (08/02/2022)
Indonesia terletak pada garis katulistiwa sehingga masuk dalam iklim tropis dan memiliki curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi dan perubahan iklim yang tidak menentu mengakibatkan banjir. Penyebab banjir diantaranya adanya masalah drainase, curah hujan yang tinggi dan banyaknya tumpukan sampah yang menyebabkan meluapnya air pada saat hujan.Â
Di Indonesia khususnya Jawa, penyebab terjadinya banjir masih didominasi oleh adanya curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan air sungai meluap dan menggenangi daerah disekitarnya.
Kota Semarang merupakan salah satu kota di Jawa yang tergolong daerah yang sering terendam banjir. Wilayah Kota Semarang yang selalu terendam banjir yaitu daerah sekitar Majid Agung Jawa Tengah tepat di Jalan Gajah pada wilayah Kelurahan Pandean Lamper. Kelurahan Pandean Lamper menjadi salah satu kelurahan yang sering terendam banjir pada saat musim penghujan.
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) diperlukan untuk mengetahui daerah rawan banjir di Kelurahan Pandean Lamper sebagai bentuk mitigasi bencana.Â
Pemetaan rawan banjir dapat mengidentifikasi secara cepat melalui SIG dengan menggunakan metode overlay atau tumpang tindih. Parameter yang digunakan seperti kelas kemiringan (slope), curah hujan, land cover, flow length, dan river distance. Melalui peta rawan banjir ini dapat memberikan gambaran lokasi wilayah rawan banjir sehingga penanggulangan banjir menjadi lebih tepat sasaran.
Dosen Pembimbing : Desyta Ulfiana, S.T., M.T.
Lokasi : Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H