"Bu, kayaknya aku gak makan malam ini!" celetuk si Bungsu saat pulang ngantor.
"Loh, kenapa?"
"Mau ngurangin nasi!" bisiknya.
Sejenak aku tertegun. Baru saja aku masak banyak buat makan malam. Ada ayam goreng serundeng, oseng tempe pedas, mendoan, perkedel kentang, dan satu loyang bolu pisang buat cemilan.
Gimana, nih? Sayang sekali kalau gak dimakan!
Tapi kalau tentang diet, aku juga mau, deh! Mumpung ada teman! Hihi
"O, baguslah kalo begitu. Ibu juga mau diet!" jawabku pada si Bungsu.
Akhirnya, setelah sekian lama, aku bisa diet juga! Pikirku.
Berkali-kali gagal, padahal aku sudah overweight! Bajuku pun sudah pada tak muat! Atau, mungkinkah baju zaman sekarang pada mengkerut dan mengecil, ya? Hihi
Selepas magrib, kulihat si Bungsu tak ada di kamarnya. Ke mana gerangan?
Dalam kebingungan, iba-tiba Paksu menghampiriku.
"Mau ikutan sama yang diet makan mie bakso?" tanyanya.
Sontak aku terkejut. Apa Si Bungsu lagi makan mie? Gak jadi dietkah?
"Kan judulnya diet nasi. Kalau mie bakso mah bolehlah!" Paksu seakan tahu pikiranku.
"O, gitu, ya, Beh?"
"Iya. Sana makan aja!" Paksu tertawa.
Mendengar lampu hijau begitu, aku merasa mendapat angin segar. Tanpa menunggu lama, segera kumenuju meja makan. Aku memang sangat lapar sedari tadi. Hihihi.
Tanpa ragu, kulahap semua yang ada.
"Gak jadi diet?" Paksu menggodaku.
"Dietnya mulai besok, Beh!" jawabku dengan mulut penuh.
"Bagus!" Paksu memberiku dua jempol, sambil tertawa lebar.
Ia memang paling tak suka melihatku menahan lapar, dengan alasan diet! Baginya, tak apa-apa gemuk, toh, baju yang kekecilan bisa disedekahkan. Banyak amal, ujarnya.
Diet mulai besok?
Siapa takut!
Hihihi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H