Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diet Mulai Besok

29 Mei 2024   09:37 Diperbarui: 29 Mei 2024   09:53 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu, kayaknya aku gak makan malam ini!" celetuk si Bungsu saat pulang ngantor.

"Loh, kenapa?"

"Mau ngurangin nasi!" bisiknya.

Baca juga: Doa Ifa dan Ira

Sejenak aku tertegun. Baru saja aku masak banyak buat makan malam. Ada ayam goreng serundeng, oseng tempe pedas, mendoan, perkedel kentang, dan satu loyang bolu pisang buat cemilan.

 Gimana, nih? Sayang sekali kalau gak dimakan!

Tapi kalau tentang diet, aku juga mau, deh! Mumpung ada teman! Hihi

"O, baguslah kalo begitu. Ibu juga mau diet!" jawabku pada si Bungsu.

Akhirnya, setelah sekian lama, aku bisa diet juga! Pikirku.

Berkali-kali gagal, padahal aku sudah overweight! Bajuku pun sudah pada tak muat! Atau, mungkinkah baju zaman sekarang pada mengkerut dan mengecil, ya? Hihi

Selepas magrib, kulihat si Bungsu tak ada di kamarnya. Ke mana gerangan?

Dalam kebingungan, iba-tiba Paksu menghampiriku.

"Mau ikutan sama yang diet makan mie bakso?" tanyanya.

Sontak aku terkejut. Apa Si Bungsu lagi makan mie? Gak jadi dietkah?

"Kan judulnya diet nasi. Kalau mie bakso mah bolehlah!" Paksu seakan tahu pikiranku.

"O, gitu, ya, Beh?"

"Iya. Sana makan aja!" Paksu tertawa.

Mendengar lampu hijau begitu, aku merasa mendapat angin segar. Tanpa menunggu lama, segera kumenuju meja makan. Aku memang sangat lapar sedari tadi. Hihihi.

Tanpa ragu, kulahap semua yang ada.

"Gak jadi diet?" Paksu menggodaku.

"Dietnya mulai besok, Beh!" jawabku dengan mulut penuh.

"Bagus!" Paksu memberiku dua jempol, sambil tertawa lebar.

 Ia memang paling tak suka melihatku menahan lapar, dengan alasan diet! Baginya, tak apa-apa gemuk, toh, baju yang kekecilan bisa disedekahkan. Banyak amal, ujarnya.

Diet mulai besok?

Siapa takut!

Hihihi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun