Sampai ia selesai salat, dilihatnya anak-anak masih baru beres berdoa. Sambil menggendong anak ketiganya yang masih bayi, ia tak dapat menahan rasa penasarannya.
"Kakak sama adik Ira, tadi berdoanya lama sekali, ya?
"Iya, Mih!" jawab Ifa sambil tersipu.
"Emang doanya apa sih?"
"Oh, itu kok...," jawab Ifa menggantung. Ia menatap adiknya sambil tersipu-siou.
'Mami pingi tahu, deh! Boleh?"
"Iya, Mih," ifa ragu-ragu.
"Jadi doanya....?"
"Gini, Mih," Ifa membetulkan letak duduknya," Ya, Allah, semoga Mami banyak uang, biar aku dapet kartu ujian!" ujar Ifa dan Ira malu-malu.
Deg, serasa ada yang menghantam dadanya. Ia tersentak, tak menyangka, begitu rupanya doa anak-anaknya.
Mungkin mereka merasa malu belum dibagi kartu ujian, karena ia memang belum membayar uang ujian anak-anaknya.