Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selamat Jalan, Sahabat

19 Juli 2023   17:15 Diperbarui: 19 Juli 2023   17:16 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi pribadi

Hai, sahabat,

Hari ini, Rabu, 1 Muharam 1445 H, saya menerima kiriman buku antologi  yang berjudul "Sepenggal Kenangan Masa Kecil". Buku ini merupakan karya bersama anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB), yang diketuai oleh Prawiro Sudirjo, S.T., dengan penanggung jawab kelas Drs. H. Saipul Amri, M.Pd.

Penulis yang berkontribusi sebanyak 59 orang, dengan karya setebal 264 halaman. Buku ini berisi dua subtema, yaitu kenangan masa kanak-kanak dan masa kanak-kanak zaman now.

Kenangan masa kanak-kanak adalah masa berharga yang tak mungkin terulang. Banyak kenangan masih terbayang. Aktivitas seorang anak yang padat, enerjik, penuh tantangan, petualangan, terus mencoba, persahabatan, persaingan, dan sejuta kenangan yang kadangkala sulit dibayangkan oleh generasi yang berbeda akibat perkembangan zaman.

Bagaimana puisi dapat mengungkapkan keunikan masa kanak-kanak berdasarkan zamannya? Jawabannya ada di buku ini, loh!

Saat menerima buku ini, entah mengapa, kesedihan begitu terasa. Bagaimana tidak? Salah seorang penulis, yaitu Surip Suparman, S.Pd., seorang konselor di SMPN 2 Pancalang, sekaligus Ketua MGBK Kabupaten Kuningan 2007-2018 telah berpulang pada tanggal  26 Juni 2023. Beliau tak sempat menerima buku ini.

 Ketika saya buka, ada 3 puisi hasil karya beliau, yang berjudul Apa Kata Mama, Antara Aku, Bapak dan Wanita Itu, serta Elegi Pasar Malam.

Salah satu puisi beliau adalah sebagai berikut :

Apa Kata Mama
Karya: Surip Suparman

Teringat selalu kata Mama
Ketika masa kecilku
Beliau bicara padaku
Walau hanya beberapa kalimat
Membuat terpaku

Bahwa Aku sebaiknya belajar menimba ilmu dengan membaca
yang akan membuka dunia
penuh khasanah peradaban
buat bekalku nanti tatkala dewasa

Diingatkan pula sebaiknya mulai menabung
Agar hidup bisa hemat
Hanya perlu membeli yang kubutuh
Sehingga terpenuhi mauku

Lalu pada ujung waktu
Tatkala di ujung senja
Diingatkan aku
Pada Tuhanku

Dalam dekapan sajadah panjang-Nya
Dengan salat pada setiap waktu
Dielusnya kepalaku
Sambil tersenyum

Kata Mama
Berbuat baiklah pada sesama
Sesungguhnya kamu telah berbuat baik
Pada seluruh umat manusia

Kata Mama
Terngiang selalu di telinga
Di antara tebaran bunga dalam pusara ada namamu
Yang telah pergi
Di antara pemakaman ini
Telah beristirahat dengan
Tenang dan damai
Dalam pangkuan Sang Khalik
Semoga Mama ditempatkan di surga-Nya
Perkenankanlah doa kami
Yaa Allah

Puisi kenangan masa kecil yang sarat makna dan sangat indah dari Pak Surip, betapa beliau selalu ingat nasihat Mamanya, serta mendo'akan yang terbaik untuk Mamanya.
Selamat jalan, sahabat,
Semoga Allah Swt menerima amal ibadahmu, dan goresan penamu menjadi amal jariah, yang terus mengalir pahalanya, Aamiin ya Rabbal Alamiin
Alfatihah untuk Pak Surip Suparman alm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun