Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teka-teki Relawan Kebersihan

2 Juli 2023   14:24 Diperbarui: 2 Juli 2023   14:46 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Minggu, 2 Juli 2023, pukul 08.30, saya, paksu, dan cucuku, tiba di Gedung Graha Mitra Batik, Jalan DR. Mohammad Hatta, Kota Tasikmalaya. Kami menghadiri pernikakan Irene, putri sulung Pak Deni, tetangga kami.

Aura kebahagiaan begitu terasa. Acara ijab kabul berlangsung dengan lancar dan khidmat. Nuansa pich dan putih, berpadu dengan indah. Hiasan bunga di sana-sini menambah semaraknya suasana.

Senyum bahagia terpancar di wajah mempelai, orangtua mempelai, serta handai taulan yang hadir.

Tahukah, sahabat? Pak Deni adalah sosok yang sangat rajin dan peduli dengan lingkungan.

Mulanya kami tak pernah tahu, siapa orang yang rela memunguti sampah-sampah kiriman dari selokan setiap hujan besar melanda daerah kami.

Warga perumahan tempat kami tinggal, hanya tahu, sampah selalu menggunung di tepi selokan, dan siap diamgkut oleh truk sampah.

Keadaan ini menjadi teka-teki bagi kami. Siapakah orang itu?

Sampai pada suatu hari, saat paksu berangkat ke masjid, ia mendapati seseorang tengah  membersihkan selokan dan memunguti sampahnya, dengan tangan kosong. Padahal cuaca saat itu sangat dingin, lho!

Setelah beres, orang itu bergegas ke masjid, membersihkan diri, dan melantunkan azan subuh.

Dari sana, paksu akhirnya tahu! Ternyata, Pak Deni-lah yang selalu berjibaku membersihkan selokan. di tengah dinginnya cuaca sebelum azan subuh berkumandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun