Minggu yang cerah, saatnya untuk healing bersama cucu. Ada beberapa agenda, beli sandal paksu, cari cemilan, menyambangi outlet Mama Ina, dan cari makan...hehehe.
"Ibeh mau beli sandal, ya?" Cici memandang paksu.
"Iya, nih. Sandal Ibeh udah rusak!" paksu memperlihatkan sandalnya yang sudah menganga.
Cici dan Dede memperhatikan sandal paksu.
"Kasian Ibeh, sandalnya udah jelek," ujarnya, sambil memeluk kakeknya.
Duh, so sweet banget! Hehehe.
"Cici juga mau sandal, Nek!" Cici bergumam.
"Sandalnya kan masih bagus," jawabku.
"Ini udah sobek dikit, Nek" Cici menunjukkan sandalnya.
Aku hanya senyum-senyum simpul.
"Gak apa-apa beli satu aja, Nek, buat berdua. Dipakainya bergantian," Cici menatapku penuh harap.
"Beli sepasang, gitu?" tanyaku.
"Iya, Nek, nanti gantian makenya sama Dede!" mata bening mereka menatapku.
Serasa ada yang mengiris hati. Duh, saking takutnya gak dibeliin, mereka mau sandal baru buatdipake berdua.
Hihi, cara diplomasi baru cucuku, nih. Bikin mata berasa bawang aja!
"Iya, deh, nanti kita pilih ya!" kupeluk mereka.
"Asyiiiik!" mereka balik memelukku erat.
Kubiarkan cucuku memilih sandal sendiri. Betapa riangnya mereka, berpindah dari satu rak ke rak lainnya. Mereka mencoba sandal sambil lesehan, padahal tersedia kursi di sana-sini. Hihihi
"Udah dapet, Ci, De?'
"Belum, Nek, mau milih-milih dulu!" jawabnya riang.
Mereka berlari kian ke mari. Paksu sudah lebih dulu mendapatkan sandal impiannya. Hm,
"Belinya boleh satu ewang, ya, Ci, De!" ujarku melihat mereka kebingungan dan belum menemukan sandal yang cocok dipakai berdua!
Cukup sulit juga, ukuran dan selera mereka kan beda! Hehehe.
"Beneran, Nek?" Cici menatapku.
"Iya, bener!"
"Hore, makasih, Nek!"
Gemintang di mata mereka, terasa menghangatkan hati.
Kulihat mereka tenggelam dalam kesibukan yang menyenangkan, memilih sepasang sandal impian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H