Mereka berlari kian ke mari. Paksu sudah lebih dulu mendapatkan sandal impiannya. Hm,
"Belinya boleh satu ewang, ya, Ci, De!" ujarku melihat mereka kebingungan dan belum menemukan sandal yang cocok dipakai berdua!
Cukup sulit juga, ukuran dan selera mereka kan beda! Hehehe.
"Beneran, Nek?" Cici menatapku.
"Iya, bener!"
"Hore, makasih, Nek!"
Gemintang di mata mereka, terasa menghangatkan hati.
Kulihat mereka tenggelam dalam kesibukan yang menyenangkan, memilih sepasang sandal impian.