Hai, sahabat semua,
Saya menerima chat di WAG tentang kelas menulis pantun di KPPJB. Wah, menarik sekali! Saya ingin sekali bergabung, karena terus terang, saya belum pernah menulis pantun.
Segera saya baca chatnya sebagai berikut:
Hari KAMIS, 18 MEI 2023
Waktu pukul 19.30-22.00 WIB
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/81717958991?pwd=ZlB4Nm4zVzdBQ3NuSUFaSE93d3JPdz09
Meeting ID: 817 1795 8991
Passcode: 468262
Adapun syarat dan Ketentuan Pengiriman Pantun Kontemporer Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
1. Peserta ada di dalam grup Pantun Kontemporer KPPJB
2. Pantun kontemporer bertema semangat bhinneka tunggal Ika dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa ( khususnya menghadapi tantangan pilpres 2024)
3.Pantun Kontemporer karya sendiri bukan karya orang lain.
4. Pantun kontemporer baru atau pernah dipublikasikan di medsos tapi belum pernah diterbitkan pada buku.
5. Jenis pantun kontemporer sambung Jumlah bait tidak dibatasi
6. Jumlah pantun minimal 1 judul dan maksimal 3 judul. Boleh dikirim sekaligus atau bertahap.
7. Pantun dikirim ke WA Risma atau email
Setelah itu kami masukkan ke dalam GRUP KHUSUS.
8. Deadline 30 Juni 2023
9. Naskah yang sudah terkumpul akan dibuat buku antologi pantun Kontemporer
10. Hal-hal yang belum diatur, akan dilengkapi kemudian
PJ Pantun Kontemporer KPPJB
Hj. Rismalasari, S.Pd.MM
Pada hari Kamis, 18 Mei 2023, kami mengikuti Zoom Meeting pada pukul 19.30-22.00, dengan Narasumber Pak Gusjur Mahesa.
Menurut narasumber, pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal di Asia Tenggara. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik, tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b ataupun a-a-a-a.
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama, yang mulanya merupakan sastra lisan, tetapi sekarang dijumpai pantun tertulis.
"Perbedaan antara pantun lama dengan pantun kontemporer adalah pada pantun kontemporer ada judul, ada nama pengarang, tema kekinian, bahasa bebas, jumlah bait bebas, serta tanggal tahun diciptakan," demikian penjelasan Narasumber.
Beberapa contoh pantun kontemporer disajikan oleh Narasumber, dan kesemuanya menarik, karena mengulas peristiwa aktual dan kekinian.
Nah, saya coba menulis pantun, apakah termasuk pantun kontemporer apa enggak, ya? Hehehe
WEBINAR
Saat siang sesi webinar
Jangan lupa makan cemilan
Rasa mengantuk serta lapar
Hilanglah sudah terhempaskan
Rasa mengantuk serta lapar
Hilanglah sudah terhempaskan
Rasa panik hati berdebar
Tugas harus diselesaikan
Rasa panik hati berdebar
Tugas harus diselesaikan
Cari akal otak berputar
ChatGPT beri jawaban
Saat dikurasi oleh Narasumber, ternyata pantun saya termasuk pantun kontemporer. Horeee....
Eh, tunggu! Tetapi untuk antologi pantun KPPJB pantun tersebut tidak sesuai tema! Hahaha.
Temanya adalah tentang semangat Bhineka Tunggal Ika, khususnya menghadapi tantangan pilpres 2024.
Wah, harus belajar menulis pantun lagi, nih, biar sesuai tema!
Semangat!
Ayo, sahabat,
Kita masuk kelas menulis pantun kontemporer KPPJB, dan belajar bersama.
Mudah-mudahan, pantun di negeri kita dapat lestari dan semakin membumi.
Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H