Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penggerak Program Favorit, Tetapi kok Saya Tidak Boleh Mengikutinya?

7 Mei 2023   22:01 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:31 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokpri: rapat perdana PP Angkatan 8

Hai, sahabat semua,

Menurut sahabat, program apa yang paling favorit pada Program Merdeka Belajar?

Kalau menurut saya, sih, program Guru Penggerak!

Dilansir dari kemdikbud.go.id, Guru Penggerak adalah guru-guru terpilih dari seluruh penjuru Indonesia yang telah lulus dari Program Pendidikan Guru Penggerak. Guru Penggerak yang siap menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

Program Guru Penggerak merupakan program Merdeka Belajar Episode 5.

Satu persatu, guru di lingkungan saya mengikuti proram Guru Penggerak pasa Semarak Merdeka Belajar. Mereka terlihat sibuk, dan membawa perubahan yang sangat positif di sekolah. Mereka menjadi sangat aktif, dan selalu membawa inovasi yang sangat bermanfaat bagi lingkungan sekolah.

Tetapi, saya masih duduk di zona nyaman, tidak tertarik untuk mengetahui lebih jauh, apalagi terjun di dalamnya. Hal itu berlanjut hingga tahun 2022.

Terhitung, sudah 6 lulusan Guru Penggerak, tersebar di seluruh Indonesia.

Lama kelamaan, saya merasa tertarik. Kok, mereka para Guru Penggerak itu jadi pintar banget? Begitu luwes di dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga murid merasa senang belajar. Duh, bisa, gak, ya, saya ikutan?

Rasa penasaran membawa saya mulai membuka SIMPKB.

Saat itu hari Jumat, tanggal 8 Maret 2022. Kebetulan di kelas, sedang berlangsung pembelajaran PABP oleh Ibu Ade, sehingga saya bisa membuka laptop.

Saya klik Program Guru Penggerak, dan mencoba mendaftar. Di sana ada 2 pilihan, yaitu Program Guru Penggerak dan Pengajar Praktik.

Saat saya klik daftar Guru Penggerak, ternyata muncul narasi penolakan, karena sisa masa kerja saya kurang dari 10 tahun. Saya tidak bisa mengikuti program Guru Penggerak.

Saya pun tersenyum kecut membacanya.

Memang, pada tahun 2027, saya akan memasuki usia pensiun. Jadi, tinggal 5 tahun lagi sisa masa kerja saya.

Iseng-iseng saya kembali ke beranda, dan mencoba mengklik Pengajar Praktik.

Dan ternyata, pada program ini saya bisa mengikutinya.

Saya segera upload persyaratan, dan hari itu juga, saya mulai mengisi esai yang terkait dengan pekerjaan saya sehari-hari.

Satu pertanyaan, ternyata berisi beberapa pertanyaan yang memerlukan jawaban yang jujur dan  memerlukan menguras tenaga.

Merasa tertantang, saya pun menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Tidak ada yang bisa membantu saya, karena semua guru sedang sibuk di kelas.

Ketika pertanyaan pertama telah selesai, saya merasa lega, dan berpikir, semua telah berakhir. Pemikiran saya meleset!

Ternyata di bawahnya ada lima pertanyaan yang beranak pinak. Wah, bagaimana ini? Lanjutkan atau tidak, ya? Pikiran saya menjadi gamang! Saya merasa kecut, dan merasa tidak mampu mengetik lagi.

Tetapi, dalam hati, serasa ada suara yang mendorong saya untuk terus berusaha menjawab  pertanyaan demi pertanyaan yang muncul.

Dengan tangan gemetar, saya terus mengetik, dan alangkah kagetnya, saat jawaban yang sudah susah payah saya ketik, lenyap begitu saja, karena sesi menjawab telah habis! Rasanya mau menangis, tetapi tak ada waktu!

Akhirnya saya kembali menjawab pertanyaan esai dari pertanyaan pertama, dengan gugup, dan keringat bercucuran.

Sekira empat jam saya berada di depan laptop, akhirnya semua pertanyaan saya jawab, dan terkirim.

Masya Allah! Sungguh karunia dari Allah semata, saya bisa menyelesaikan soak esai, karena tidak ada persiapan sama sekali.

Sungguh saya tak mengharap lulus, karena hari itu adalah hari terakhir pendaftaran.

Biarlah, saya mencoba dan hanya ingin tahu sejauh mana kemampuan saya saja. Begitu pemikiran saya saat itu.

Tak disangka, saya mendapat pemberitahuan dari WAG, bahwa saya dinyatakan lulus CPP Tahap I pada tanggal 9 Juni 2022, dan harus mengikuti tes tahap 2 berupa simulasi mengajar dan wawancara.

Meski setengah tak percaya, saya berusaha mempersiapkan diri untuk mengikuti Tes Tahap II. Tes Tahap 2 ini diwarnai dengan kejadian yang hampir membatalkan tes simulasi mengajar saya.

Saya terlambat beberapa menit memasuki room yang telah ditentukan, karena kendala yang tidak saya duga.

Keadaan kelas yang kotor dan  berantakan sehabis pengecatan, sangat menguras tenaga dan emosi saya saat itu. Saya pun berjibaku membereskan kelas saya.

Meski dengan pikiran yang tidak fokus, saya berhasil melakukan simulasi mengajar, dan untuk wawancara dilaksanakan beberapa hari kemudian.

Atas berkat Rahmat Allah jualah, akhirnya saya dinyatakan lulus seleksi CPP Tahap 2 pada tanggal 19 Juli 2022. Alhamdulillah.

Menurut kabar, kami akan mulai bertugas pada bulan September 2022, untuk membersamai CGP.

Tetapi ternyata, kota kami tidak menjadi sasaran CGP, sehingga kami PP Angkatan 7, harus parkir hingga setahun lamanya.

Kami tidak mendapat kabar apa pun, sampai akhirnya, pada hari Jumat 28 April 2023, kami mendapat undangan untuk rapat di Aula Dinas Pendidikan, sehubungan akan ada kegiatan pendampingan guru penggerak.

Pada hari itulah, kami pertama kali bertemu secara luring dengan teman-teman PP Angkatan 7. Ternyata kami bertujuh ditambah dengan PP Angkatan 8 sebanyak 5 orang, kemudian dilebur menjadi PP Angkatan 8.

Foto dokpri
Foto dokpri

Kami mulai akan mengikuti Lokakarya Orientasi pada hari Sabtu, 13 Mei 2023.

Sebelumnya, kami pun akan mengikuti Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak pada hari Rabu, 10 Mei 2023, secara daring, yang langsung akan dipimpin oleh Mas Mentri, Nadim Makarim.

Mudah-mudahan, kami diberi kesehatan dan kelancaran, serta dapat melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan harapan pemerintah, membersamai CGP, bergerak bersama semarakkan Merdeka Belajar.

Aamiin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun