Ternyata di bawahnya ada lima pertanyaan yang beranak pinak. Wah, bagaimana ini? Lanjutkan atau tidak, ya? Pikiran saya menjadi gamang! Saya merasa kecut, dan merasa tidak mampu mengetik lagi.
Tetapi, dalam hati, serasa ada suara yang mendorong saya untuk terus berusaha menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang muncul.
Dengan tangan gemetar, saya terus mengetik, dan alangkah kagetnya, saat jawaban yang sudah susah payah saya ketik, lenyap begitu saja, karena sesi menjawab telah habis! Rasanya mau menangis, tetapi tak ada waktu!
Akhirnya saya kembali menjawab pertanyaan esai dari pertanyaan pertama, dengan gugup, dan keringat bercucuran.
Sekira empat jam saya berada di depan laptop, akhirnya semua pertanyaan saya jawab, dan terkirim.
Masya Allah! Sungguh karunia dari Allah semata, saya bisa menyelesaikan soak esai, karena tidak ada persiapan sama sekali.
Sungguh saya tak mengharap lulus, karena hari itu adalah hari terakhir pendaftaran.
Biarlah, saya mencoba dan hanya ingin tahu sejauh mana kemampuan saya saja. Begitu pemikiran saya saat itu.
Tak disangka, saya mendapat pemberitahuan dari WAG, bahwa saya dinyatakan lulus CPP Tahap I pada tanggal 9 Juni 2022, dan harus mengikuti tes tahap 2 berupa simulasi mengajar dan wawancara.
Meski setengah tak percaya, saya berusaha mempersiapkan diri untuk mengikuti Tes Tahap II. Tes Tahap 2 ini diwarnai dengan kejadian yang hampir membatalkan tes simulasi mengajar saya.
Saya terlambat beberapa menit memasuki room yang telah ditentukan, karena kendala yang tidak saya duga.