Hari kelima Ramadan
Tenda meliuk tertiup angin kencang
kilat menyambar di tengah hujan, badai petir serasa mengguncang
Jejeran es buah, jelly lumut, dan minuman sejak hari pertama
masih utuh tiada berkurang
Harapan setinggi gunung tersapu guyuran hujan
Wahai, bestie sesama pedagang dadakan
Yuk, saatnya untuk pulang
kini sudah terlalu malam
Esok masih ada waktu tuk kembali berjuang
mengharap mentari kan bersinar terang
Ya, Rabbi,
Lancarkanlah usaha kami
Datangkanlah pembeli dari seluruh negri
Memborong dagangan kami
Di bulan yang penuh berkah ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H