Kakek datang beberapa saat sebelum magrib. Kami pun duduk melingkar menghitung uang hasil kerja kakek. Wah, banyak sekali uangnya! Kami pun diberi THR oleh Kakek.
"Alhamdulillah, jazakallah khair, " kami semua mendoakan Kakek.
Meski lelah, Kakek terlihat sangat bahagia.
Tak lama kemudian, terdengar suara beduk berbunyi
"Allohu akbar allohu akbar."
Suara azan bekumandang. Serentak kami mengucap syukur, berdo'a dan langsung berbuka puasa.
Tiba-tiba aku merasa sedih, teringat baju lebaran yang takkan kudapatkan. Aku hanya memandangi semua yang sedang sibuk takjil.
"Sakit?"
Emih, sebutan untuk nenekku, segera menghampiriku yang duduk mematung.
Aku menunduk, menyembunyikan air mata yang tiba-tiba keluar.
"Loh, kenapa nangis?"